Suara.com - FamTrip (familiarization trip) Minat Khusus Diving Pasar Malaysia Singapura di Labuan Bajo Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang berlangsung18-24 September lalu sudah usai. Walau demikian, suasana wisata bahari yang seru masih tersisa di benak para jurnalis, pelaku industri pariwisata, blogger dan peserta yang ikut serta menjajal keindahannya.
“Tidak rugi datang ke sini. Saya dan teman-teman dari Malaysia benar-benar puas. Kami dimanjakan dengan keindahan alam, baik di darat maupun di bawah lautnya. Semua spot diving-nya bagus. Ini bukan hanya cerita, tapi realitas,” kata Muh Shafi Obet, Visit Indonesia Tourism Officer (VITO) Malaysia, Kota Labuan Bajo, Jumat (23/9/2016).
Begitu moleknya Shafi menyatakan yakin dan tidak ragu untuk mengajak semua perusahaan travel di Malaysia memasarkan Labuan Bajo kepada wisatawan. Bantuan media yang ikut kegiatan ini dinilai akan menambah khazanah warga Malaysia pada pengetahuan seputar Labuan Bajo.
“Tidak ada alasan untuk ragu atau takut kalau konsumen tidak puas. Bisa jadi, kalau sudah sampai ke Labuan Bajo, mereka malah enggan pulang,” ucapnya.
Shafi menyebut, ternyata akses ke Labuan Bajo relatif mudah, yaitu melalui jalur udara. Bagi wisatawan Malaysia, mereka disarankan menuju Bandara I Ngurah Rai, Bali, dan melanjutkan perjalanan ke Bandara Komodo Labuan Bajo.
“Ternyata rutenya tidak sulit. Masyarakat Malaysia tinggal terbang ke Bali, kemudian dilanjutkan ke Labuan Bajo,” ujarnya.
Berdasarkan informasi dari petugas Bandara Labuan Bajo, saat ini sudah ada setidaknya delapan kali penerbangan pulang-pergi dalam sehari dari Bali ke Labuan Bajo. Rencananya, paling lambat akhir Oktober, akan bertambah satu kali penerbangan pp dari Bali ke Labuan Bajo. Ia juga menyebut, satu maskapai penerbangan tengah mengkalkulasi pembukaan rute penerbangan dari Jakarta langsung Labuan Bajo.
Sementara itu, VITO Singapura, Sulaiman Shehdek, menambahkan, kawasan Labuan Bajo tidak hanya bisa dinikmati oleh mereka yang bisa diving saja. Keindahan bawah laut tidak hanya bisa dinikmati dengan selam, tapi juga dari permukaan laut yakni snorkling. “Saya sudah merasakan sendiri. Dengan snorkling, saya sudah bisa melihat keindahan alam bawah laut. Terlihat dengan jelas aneka terumbu karang, ikan, dan lain sebagainya,” katanya.
Sulaiman yakin jumlah wisatawan yang datang ke Pulau Komodo akan meningkat. “Melihat dengan snorkling saja sudah bagus, apalagi dengan diving. Dijamin tidak akan kecewa,” katanya.
Menurutnya, upaya Kemenpar dalam mempromosikan keindahaan alam Labuan Bajo sangat tepat. Sejumlah media dan perusahan travel di Singapura dan Malaysia merasakan sendiri sensasinya.
"Mereka akan menceritakan melalui media konvensional dan media sosial," sebut Menpar, Arief Yahya, beberapa waktu lalu.
Minat Singapura untuk “Diving” Sangat Tinggi
Penduduk Singapura terkenal memiliki hobi menyelam, namun tidak memiliki destinasi wisata yang pas. Saat ini, jumlah penduduk asli Singapura sekitar 3,8 juta orang, sementara penduduk asing yang bekerja dan menetap di Singapura sekitar 1,5 juta orang.
“Minat penduduk Singapura untuk diving cukup tinggi. Selama ini, kebanyakan mereka pergi ke Thailand, Filipina, Malaysia dan beberapa tempat di Indonesia. Belum banyak yang tahu keindahan Labuan Bajo. Setelah kegiatan ini, para wisatawaan Singapura diharapkan akan berdatangan ke Labuan Bajo,” kata Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Tenggara, Rizki Handayani.
Menpar mengatakan, Labuan Bajo merupakan kota nelayan di Pulau Flores, NTT. Labuan Bajo merupakan pusat pariwisata teramai di Flores, sebab selain menjadi salah satu destinasi wisata di Indonesia, Labuan Bajo juga menjadi titik singgah para wisatawan yang ingin mengunjungi salah satu destinasi favorit lainnya, di sekitar Pulau Komodo.
Tempat wisata Labuan Bajo bukan hanya Pulau Komodo saja atau Pantai Merah alias Pink Beach, tapi banyak sekali. “Labuan Bajo bukan hanya melihat komodo saja. Ada wisata air terjun, gua, wisata pantai, snorkling, sunset, trekking, wisata budaya, dan tentunya diving,” tegas Arief.
Kepala Sub Bidang (Kasubbid) Perjalanan Wisata Pengenalan Umum, Asdep Pengembangan Pasar Asia Tenggara Kemenpar, Andriyatna Rubenta, menambahkan, semua peserta famtrip menyatakan puas bisa hadir dan menyaksikan langsung keindahan Labuan Bajo.
“Mereka benar-benar merasakan sesuatu yang baru dan berbeda di sini. Kata mereka, semua spot diving sangat bagus. Kenyataanya, jauh lebih bagus dari apa yang sudah didengar atau dibaca melalui tulisan di media ataupun internet,” katanya.
Ia berharap kepuasan para peserta akan berlanjut dengan membuka dan menawarkan paket wisata di negaranya.
“Keindahan Labuan Bajo harus tereskpos dengan lengkap dan gamblang. Saya yakin, tempat ini akan semakin ramai dikunjungi oleh wisatawan,” kata Rubenta.