Suara.com - Tren koper kini beralih pada tipe hardcase dengan pemilihan warna-warna yang cerah. Pasalnya kini koper tak hanya digunakan sebagai wadah untuk memuat pakaian dan perlengkapan lainnya saat bepergian, namun juga menjadi gaya hidup yang dapat menunjang penampilan.
Koper berjenis hardcase digandrungi tak hanya karena tampilannya yang menarik, namun juga beberapa faktor pendukung lainnya, seperti mudah dibersihkan, lebih ringan, tahan air dan memuat lebih banyak barang.
General manager Lojel Indonesia, Dimax Pradi menyarankan masyarakat tak asal dalam memilih koper hardcase. Pasalnya, karena terbuat dari bahan non kain, maka koper hardcase lebih rentan retak atau pecah jika terbanting.
"Bahan pembuatan mempengaruhi kekuatan koper itu sendiri. Di antara koper-koper hardcase yang kini menjamur, koper dengan bahan polypropylene dan polycarbonate merupakan yang paling tangguh," ujarnya pada peluncuran flagship store Lojel di Lotte Shopping Avenue, Jakarta, belum lama ini.
Selain itu, Dimax menyarankan untuk memilih koper hardcase yang paling ringan. Hal ini sangat menguntungkan jika barang bawaan yang Anda bawa cukup banyak.
"Dengan koper yang ringan maka Anda tak perlu khawatir akan kelebihan bagasi saat barang bawaan terlalu banyak. Lojel memiliki koleksi Lumo yang unggul, karena berat yang sangat ringan yakni hanya 1.8 kilogram saja dengan bahan advance polycarbonate dan troley berbahan magnesium," tambahnya.
Yang tak kalah penting, lanjut Dimax, pastikan Anda membeli koper hardcase dengan jaminan tingkat keamanan yang tinggi. Dimax mengatakan bahwa saat ini risiko pencurian koper di bandara sangat tinggi, sehingga memilih koper dengan tipe kunci framecase merupakan pilihan yang tepat.
"Tipe kunci framecase lebih aman dibandingkan zipper (resleting) karena zipper ada celah yang bisa dijebol. Tapi kalaupun memilih koper dengan sistem kunci framecase cek lagi bahannya, bahan alumunium lebih rapuh dibandingkan magnesium," pungkasnya.