Berkat Baidu, Menpar Optimis Capai 20 Juta Kunjungan Turis Cina

Yazir Farouk Suara.Com
Sabtu, 24 September 2016 | 14:59 WIB
Berkat Baidu, Menpar Optimis Capai 20 Juta Kunjungan Turis Cina
Ilustrasi turis. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Jumlah per visit tersebut berarti lebih tinggi dari standar yang dirilis UNWTO (badan pariwisata dunia) tahun lalu, yang hanya mematok 1.200 dolar per kunjungan.

Kebanyakan Warga Cina ke Hong Kong

Indonesia memang masih belum menjadi top 10 of mind para wisman Cina. Kebanyakan dari mereka ke Hong Kong sebanyak 45,8 juta orang, lalu ke Makau 20,4 juta orang, Thailand 7,93 juta orang (dibulatkan 8 juta kunjungan), Korea Selatan sebanyak 6 juta orang.

Kemudian di peringkat lima adalah ke Jepang, dengan 4,9 juta orang, Taiwan 4,2 juta orang, USA sebanyak 2,6 juta orang, Prancis 2 juta wisman, Singapura dengan 1,8 juta orang, dan kesepuluh, ke Jerman sebanyak 1,3 juta kunjungan. Indonesia masih di bawah itu, yaitu 1,2 juta orang atau 1 persen dari seluruh outbound Cina.

Negara-negara yang bekerja sama dengan Baidu, mengalami kenaikan jumlah wisman Cina di 10 besar.

"Kami antusias dan sangat terhormat atas kehadiran Pak Menteri Arief ke kantor ini. Sebagai perusahaan berbasis searching engine, kami melihat Indonesia sangat potensial, sangat strategis, selain India dan Brazil, yang masa depannya bagus. Indonesia adalah negara besar, dan rasio pengguna internetnya juga terus menanjak. Kami senang bekerja sama melalui sektor pariwisata yang juga berkembang," ujar Lee.

Lee didampingi timnya secara lengkap, yaitu Li Yang, Global Baidu Maps Senior Manager, Yu Dang En, Global Baidu Maps, Chen Ni dan Liu Jian, Baidu Nuomi’s Travel Vice GM, dan Ken Tao, Indonesia’s Local Office Representative.

"Saat ini key word yang popular di Baidu adalah Bali. Masyarakat Guangdong yang terbanyak ke Bali, disusul Beijing, Shanghai, dan lainnya. Indonesia harus menambah destinasi lain untuk dipromosikan, seperti Thailand punya Bangkok, Pattaya, Krabi, Phuket, dan lain-lain," ujar Lee, yang sempat menunjukkan secara online, jumlah page per view, conversion rate, impression, algoritma, key word dan lainnya.

"Kami akan bantu Indonesia. Kita punya sejarah panjang, sejak Laksamana Cheng Ho. Hubungan kedua kepala negara juga sangat serasi. Bali sudah dikenal di Cina sebagai best honeymoon island dan kami ingin long term partnership dengan Indonesia," kata salah satu direktur perusahaan yang berdiri sejak 1999 dan dimiliki oleh anak muda bernama Robin Li itu.

Baidu sendiri menyediakan layanan Baidu Maps, yang bisa membuka peta secara online maupun offline melalui smartphone. Setelah Cina dan Indonesia, sekarang sudah ada 63 negara yang aktif menggunakannya.

REKOMENDASI

TERKINI