Peserta "FamTrip" Singapura dan Malaysia Antusias Jelajahi Rinca

Madinah Suara.Com
Rabu, 21 September 2016 | 16:02 WIB
Peserta "FamTrip" Singapura dan Malaysia Antusias Jelajahi Rinca
Destinasi wisata Labuan Bajo, Flores, NTT, Indonesia. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Salah satu ranger yang mendampingi rombongan famtrip Kemenpar, Agus, mengatakan, komodo tidak muncul setiap saat. Biasanya hanya pada saat lapar. Sejumlah komodo yang mau memunculkan dirinya biasanya hanya berdiam di bawah rumah dan dapur para ranger.

“Namun komodonya bukan berarti tidak berbahaya. Komodo mampu mencium bau hingga jarak 5 kilometer. Bagi perempuan yang sedang haid, harap memberitahu ranger, karena sangat berbahaya dan sebaiknya berada tetap di dalam rombongan,” kata laki-laki yang mengaku berasal dari Mojosongo, Boyolali, Jawa Tengah ini.

Ada enam trek atau rute yang bisa dipilih wisatawan, mulai dari trek pendek, sedang, hingga terpanjang. Trek pendek ditempuh dalam waktu 40-60 menit, sementara trek panjang bisa tiga kali lipatnya.

Di tengah trek, ranger akan menunjukkan sarang komodo, yang berbentuk lubang dengan kedalaman sekitar 2 m. Di tempat inilah sang kadal raksasa bertelur.

Bagi yang suka petualangan menantang, disarankan memilih trek terpanjang. Kemungkinan Anda akan menjumpai komodo dengan berbagai ukuran, dan tentu saja yang terbesar.

“Komodo tidak setiap hari mau muncul. Ketika masa bertelur, komodo akan diam menjaga telurnya hingga tiga bulan lamanya. Kemudian dia akan pergi dan kembali, ketika telurnya akan menetas. Dia akan melihat anaknya menetas. Anehnya, tidak untuk dilindungi agar tumbuh besar, tapi akan dimangsa sendiri. Anak-anaknya itu akan berusaha menyelamatkan diri dengan berusaha kabur naik ke atas pohon, sebelum dimangsa,” ujar Agus.

Keberadaan komodo dicatat, diabadikan, diambil gambar dan ilustrasi videonya oleh para peserta famtrip. Mereka mengantungi cerita dan gambar yang siap diunggah ke dalam blog, website, dan media sosialnya.

"Pekan lalu, media dan industri wisata Thailand, kami ajak famtrip di Labuan Bajo. Kali ini giliran Singapura dan Malaysia, dua pasar utama wisata Indonesia," sebut Asdep Pengembangan Pemasaran ASEAN Kemenpar, Rizki Handayani, yang mendampingi I Gde Pitana, yang fokus menggarap pasar mancanegara.

Peserta famtrip terlihat menikmati acara tersebut. Tak henti-hentinya mereka mengabadikan gambar, termasuk memotret dirinya sendiri (selfie).

“Sangat indah. Menakjubkan,” kata Mohammed Hazli, peserta dari utusan media Malaysia.

REKOMENDASI

TERKINI