Suara.com - Gubernur Aceh, Zaini Abdullah, menyatakan mantap daerahnya menjadi destinasi halal kelas dunia. Untuk mempercepat niat tersebut, dia akan menggunakan program go digital, seperti yang disarankan Kemenpar. Hal itu disampaikan dalam Rakor Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh, di Hotel Hermes, Aceh, 19 September 2016, di hadapan Menteri Pariwisata Arief Yahya.
"Kami ingin menuju Aceh sebagai destinasi halal kelas dunia. Kami ingin menggunakan teknologi dan go digital untuk percepatan," kata Zaini.
Pernyataannya itu dilanjutkan dengan deklarasi bersama Pemerintah Provinsi Aceh dan Pemerintah Kabupaten dan Kota se-Aceh untuk menjadikan kawasan tersebut sebagai destinasi wisata halal unggulan.
Ada 4 poin yang disampaikan dalam deklarasi itu. Pertama, menjadikan Aceh sebagai destinasi wisata halal unggulan. Kedua, memprioritaskan program percepatan pembangunan dan pengembangan sektor pariwisata, sehingga menjadi leading sector dalam meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi di masing-masing daerah.
Ketiga, melibatkan semua elemen, khususnya pemerintah, tokoh masyarakat, akademisi, pelaku bisnis, media, dan komunitas untuk bertanggung jawab bersama dalam memajukan wisata halal di Aceh.
Keempat, memprioritaskan pariwisata halal di Aceh melalui beberapa tahap, yaitu menyiapkan dan meningkatkan konektivitas, aksesibilitas, amenitas dan kualitas atraksi di beberapa obyek wisata unggulan.
Poin ini termasuk peningkatan kualitas promosi dan publikasi wisata halal di tingkat daerah, nasional maupun internasional, peningkatan sumber daya manusia dan kelembagaan pariwisata halal, memajukan, menyiapkan, dan meningkatkan industri wisata halal di Aceh, serta mendorong pengelolaan pariwisata berbasis masyarakat.
Deklarasi itu dibuat sebagai acuan semua pihak untuk menjadikan Aceh sebagai destinasi wisata halal unggulan, yang ditandatangani 19 September 2016, diketahui menpar.
"Saya melihat semua sangat serius dan bersemangat," kata Arief .
Siapkan “Branding The Light of Aceh”