Warga Singapura-Malaysia Takjub Lihat Sunset Jimbaran

Madinah Suara.Com
Senin, 19 September 2016 | 13:22 WIB
Warga Singapura-Malaysia Takjub Lihat Sunset Jimbaran
Matahari tenggelam di Bali. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peserta “FamTrip Minat Khusus Diving Pasar Singapura dan Malaysia”, yang diboyong Kementerian Pariwisata RI ke Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), terpukau dengan keindahan Indonesia, bahkan sebelum sampai di pusat komodo. Mereka sempat mampir ke Jimbaran, Bali, Minggu, 18 September 2016, dan menyaksikan indahnya panorama menjelang matahari terbenam di ufuk barat. Saking terpesonanya, jamuan kuliner khas Nusantara pun enggan disentuh, selama sunset berlangsung.

Ikan bakar, cah kangkung, sambal khas saat makan malam di salah satu restoran beralas pasir pantai Jimbaran itu serasa ditinggalkan. Mereka baru mencicipinya setelah sunset selesai.

“Di antara 20 orang yang kami undang, hanya dua warga Singapura yang sudah pernah ke Labuan Bajo,” kata Kepala Sub Bidang (Kasubbid) Perjalanan Wisata, Pengenalan Umum, Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Tenggara Kemenpar, Andriyatna Rubenta, Bali, beberapa waktu lalu.

Mereka menyatakan sudah pernah mendengar cerita Labuan Bajo, satu di antara 10 top destinasi prioritas yang ditetapkan Kemenpar. Mereka mengaku mengetahuinya dari media, baik online maupun konvensional.

“Mereka senang dan tak mau menyia-nyiakan peluang datang langsung ke Labuan Bajo,” katanya.

Walau sudah tahu, mereka penasaran dengan akses menuju Flores. Saat ini, transportasi ke sana tidaklah sulit. Jika dari Kuala Lumpur, Malaysia atau Singapura, bisa langsung menuju ke Bali atau Lombok, dan dilanjutkan terbang ke Labuan Bajo.

“Dari Bali bisa langsung ke Labuan Bajo. Baik dari Singapura maupun Malaysia, sama seperti dari Jakarta. Sangat mudah,”  bebernya.

Mimpi yang Jadi Kenyataan

Salah satu peserta dari Malaysia, Nor Bani bin Abdul Rahman, mengaku sudah lama mengetahui keindahan Labuan Bajo. Direktur Coral Dive Recreation, yang beralamat di Nomor 35 Jalan Lep 6/25 Taman Lestari Putra 43300 Seri Kembangan Selangor, Malaysia ini menyatakan senang akhirnya mendapat kesempatan ke Labuan Bajo dan makan malam di Jimbaran, yang sangat terkenal di dunia ini.

“Saya sudah tidak sabar untuk melihat langsung keindahan alam bawah laut Labuan Bajo. Seperti mimpi yang segera menjadi kenyataan,” katanya.

Sementara itu, Country Manager Vito (Visit Indonesia Tourism Officer) Singapura, Sulaiman Shedek, mengatakan, Indonesia memiliki banyak tempat wisata alam yang sangat indah, salah satunya adalah Labuan Bajo. Tempat wisata ini sudah dikenal penduduk Singapura, namun belum banyak yang sudah datang melihat dan merasakannya secara langsung.

“Sebagai salah satu upaya mempromosikan wisata Labuan Bajo, program ini sangat tepat. Malaysia dan Singapura jaraknya dekat dengan Indonesia. Apalagi, sudah banyak penerbangan dari Malaysia dan Singapura yang langsung ke banyak kota di Indonesia. Jadi soal transportasi, tak ada kendala sama sekali,” katanya.

Penduduk Singapura, kata Sulaiman, sangat butuh tempat wisata alam seperti Labuan Bajo. Singapura miskin tempat wisata alam. Labuan Bajo berpeluang menjadi tempat tujuan utama bagi warga Singapura yang suka menyelam.

“Selama ini, kalau ingin menyelam, kebanyakan penduduk Singapura pergi Malaysia, karena dekat,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran ASEAN Kemenpar, Rizki Handayani, yang mendampingi Deputi Pengembangan Pemasaran Mancanegara, I Gde Pitana, menyebut, Singapura dan Malaysia adalah dua pasar utama pariwisata Indonesia. Singapura nomor satu, disusul Malaysia.

Famtrip ini akan menambah pengalaman mereka terhadap wisata bahari Indonesia. Bali sudah biasa, tapi Labuan Bajo, mereka bisa menjadikannya sebagai destinasi baru,” kata Rizki.

Menurutnya, penduduk tetap Singapura saat ini sekitar 3,8 juta orang, sementara penduduk asing yang menetap di Singapura mencapai 1,5 juta orang. Tentu ini akan menjadi potensi pasar yang luar biasa.

Setelah menginap semalam di Hotel Mercure Harvestland Bali, Senin (19/9/2016) pagi, rombongan bertolak ke Labuan Bajo.

 

REKOMENDASI

TERKINI