Menurutnya, strategi menggaet target 275 juta perjalanan wisnus juga tak sulit lagi. Dengan adanya Customer Service System (CSS) yang mulai diterapkan, maka Short Message Service (SMS), digital survey, viral marketing, dan programatic digital promotion, sudah mulai dilakukan dengan basis digital.
Pada MIS Dashboard wisnus, Bidang Pemasaran Promosi Pariwisata Nusantara menggunakan marketing strategy, origin, destination, dan timeline, yang direalisasikan di tujuh kota, di Medan, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya dan Makassar.
Kalau tak percaya, cobalah berwisata ke tujuh kota tadi. Saat wisnus tiba di stasiun, bandara, terminal, atau perbatasan kota, wisnus akan mendapat SMS LBA sesuai dengan profilnya.
“Misal, SMS ucapan 'Selamat datang di Surabaya, ikuti Pekan Budaya Surabaya'. Info lengkap http;//ow.ly.sby. Wisatawan tinggal klik link ke landing page informasi, kemudian ke info relevan di indonesia.travel. Semudah itu,” beber Esthy.
Akan ada promosi even lokal, promosi destinasi baru, penyebaran wisnus, dan yang utama, gaya digital ini dapat dimanfaatkan oleh industri.
Menurut Esthy, ia bisa dengan mudah mengukur tingkat kepuasan wisatawan hingga jenis wisata yang diminati.
"Saat Festival Kemerdekaan Pesona Danau Toba sudah kami coba. Kami membuat video blogging dengan endorser, Arief muhammad dan Shalsabila. Responsnya sangat bagus. Dalam dua minggu ada 290 ribu impresi dan 8.335 like,” akunya.
Dengan respons tinggi tadi, Esthy menyatakan semakin yakin, gerakan digital bisa mendorong pariwisata naik kelas, bisa segera mendunia. Ia ingin agar inovasi digital terus ditebarkan.
Layanan SMS LBA yang baru menjangkau 7 provinsi tersebut akan ditingkatkan menjadi 34 provinsi dan 10 destinasi pada 2017. Frekwensinya penyebarannya akan disesuaikan.
Jumlah 900 ribu SMS untuk tujuh kota akan dinaikkan menjadi 1 juta SMS per kabupaten/kota., yang menjangkau 34 kabupaten/kota di 10 destinasi.