Suara.com - Empat kabupaten dan satu kota se-Nias bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mengembangkan sektor kepariwisataan Pulau Nias, dengan menggelar Pesta Ya'ahowu dan surfing internasional. Kedua even ini akan berlangsung di Kabupaten Nias Selatan dan Kota Gunung Sitoli, pada 17-19 September 2016. Pembukaan Pesta Ya'ahowu 2016 akan berlangsung di Kabupaten Nias Selatan, pada 6 Agustus dan ditutup di Gunung Sitoli, 8 Agustus mendatang.
Kegiatan ini rencananya akan dimeriahkan sejumlah atraksi budaya, lomba selancar internasional di Pulau Tello, Nias Selatan, upacara adat Nias, atraksi budaya lokal Kepulauan Nias, Tari Perang, Lompat Batu, kuliner dan pameran kerajinan Kepulauan Nias.
Malam puncak penutupan festival budaya ini akan dimeriahkan oleh artis nasional dan lokal, serta pelepasan 1.000 lampion ke udara.
Dua kegiatan tersebut digelar dalam rangka mempromosikan dan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Pulau Nias, sekaligus mendukung program Pesona Indonesia dan Wonderful Indonesia untuk mewujudkan target jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) tahun ini sebanyak 12 juta kunjungan dan 260 juta pergerakan wisatawan Nusantara (wisnus) di Tanah Air.
Menurut Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya, di dalam Nias incorporated ada unsur pemerintah berupa 4 kabupaten dan 1 kota. Selain itu, ada juga Himpunan Masyarakat Nias Indonesia (HIMN), sebagai wakil dari unsur pelaku usaha, akademisi, komunitas, dan media (pentahelix).
"Kekompakan seluruh unsur dalam pentahelix ini akan mempercepat pembangunan kepariwisataan Nias dalam mewujudkan pulau impian yang banyak dikunjungi wisatawan," katanya.
Bupati Nias, Sokhoiatulo Laoli, mengatakan, potensi yang dimiliki Nias sangat besar, namun infrastrukturnya masih harus dikembangkan lagi.
Rencananya, pada 2016, Bandara Binaka di Nias akan mengalami perbaikan runway, sehingga pada 2017, pesawat-pesawat yang lebih besar, seperti Bombardier CJR 1000 berkapasitas 100 penumpang dapat mendarat di sini.
"Perlu sinergitas antara kabupaten/kota se-Nias untuk mengembangkan pariwisata. Kami memiliki banyak sekali potensi. Kami akan memilih yang terbaik untuk kemudian diajukan ke Kementerian Pariwisata, agar bisa masuk ke program pengembangan pariwisata nasional," jelasnya, dalam peluncuran “Nias Pesona Pulau Impian 2016”, di Gedung Sapta Pesona Kemenpar, Jakarta, Kamis (3/6/2016).
Potensi Nias dalam bentang alam (nature), budaya (culture), dan buatan manusia (manmade), antara lain lokasi surfing kelas dunia, panorama bahari yang menawarkan pantai berpasir putih, serta keunikan atraksi budaya lompat batu di Desa Bawomataluo, Kecamatan Fanayama, Nias Selatan.
Menurut menpar, potensi-potensi ini belum dikembangkan secara maksimal, karena jumlah kunjungan wisman dan wisnus ke Nias per tahun masih kurang dari 25.000 orang. Selain itu, kontribusi sektor pariwisata terhadap produk domestik bruto (PDB) daerah pun masih rendah.
"Apabila landasan pacu di Nias sudah ditambah, kita proyeksikan wisatawan akan meningkat jadi 100 ribu orang atau empat kali lipat pada 2019 mendatang," kata Arief.