Sejarah di Balik Kelezatan Tongseng

Sabtu, 10 September 2016 | 07:30 WIB
Sejarah di Balik Kelezatan Tongseng
Resep Tongseng Petir. [Suara.com/Dinda Rachmawati]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Momen Hari Raya Idul Adha selalu dirayakan bersama keluarga dengan menyantap sajian kambing yang lezat. Nah, bagi Anda yang merasa bosan memasak sajian kambing yang itu-itu saja dari tahun ke tahun, kecap Bango memberikan inspirasi hidangan lezat asli Indonesia, yakni tongseng.

Masakan yang juga merupakan warisan kuliner nusantara ini, kata pengamat kuliner Arie Parikesit, sangat istimewa. Ini dikarenakan tongseng memiliki sejarah yang cukup panjang, dan merupakan salah satu masakan yang hadir melalui alkulturasi budaya.

"Tongseng itu masakan asli Indonesia yang hadir, karena adanya akulturasi budaya. Seperti yang kita ketahui, pada masa abad 18-19-an, Indonesia menjadi titik temu dari berbagai bangsa di dunia, khususnya India dan Timur Tengah, untuk berdagang, menyebarkan agama dan lainnya. Mulai dari situ, mereka pun membawa kebiasaannya," kisah dia dalam konferensi pers 'Bango Dorong Pelestarian Warisan Kuliner Nusantara' di Jakarta, belum lama ini.

Salah satu kebiasaan itu adalah menikmati sajian daging kambing yang sangat mereka gemari. Berabad kemudian, beberapa daerah di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Yogya, lanjut Ari, mulai memasak dan menjual berbagai macam hidangan kambing, di mana kreasi pertamanya ialah sate kambing.

Karena sate menggunakan daging dan hati kambing, sisanya, yaitu jeroan dan tulang kemudian diolah menjadi gule atau gulai kambing, yang dimasak dengan rempah santan.

"Tahun 1950-1969-an banyak yang jualan sate dan gule. Dari sana, mereka pun mulai terinspirasi mengolah hidangan baru. Ada dua komponen utama, dagingnya daging dari sate dan kuahnya kuah gule, yang disatukan dengan bumbu dan kecap manis, serta sayuran. Maka jadilah tongseng yang kini menyebar ke banyak daerah di Indonesia," jelas Arie lagi.

Saat ini, lanjut dia, tongseng dimasak dengan beragam bumbu dan dimodifikasi disetiap daerah, tapi tetap berakar dengan citarasanya yang otentik. Seperti tongseng pedas yang dilengkapi dengan cabai rawit, tongseng kicik khas Jogja yang kering tak berkuah hingga tongseng dengan rasa klasik yang asli.

"Kambing itu cocok dan jodohnya sama kecap, karena bau dan rasanya yang strong, kalau diolah dengan kecap bisa menghasilkan makanan yang lezat. Karenanya, kami ingin mengajak dan menginspirasi ibu-ibu untuk menyiapkan tongseng kambing yang variatif dan lezat," kata Meila Putri Handayani, Head of Marketing Savory and Spread PT. Unilever Indonesia, Tbk.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI