”Dengan jiwa marketing yang hebat, dengan potensi dan peluang kerja yang matang, Kemenpar mampu memanfaatkan momentum ini dengan baik dan menjadi tuan rumah. Ini strategi marketing dan branding yang sangat cerdas bagi pariwisata Indonesia. Lihat saja dampaknya nanti, pasti destinasi di Tanah Air semakin banyak dikenal,” ujarnya.
Apalagi, masih kata Poernomo, Indonesia mendapatkan banyak penghargaan hebat yang mendunia, seperti empat Gold Award, yang berhasil disambar pada PATA Gold Award 2016 di Bangkok, Juli silam.
Penghargaan-penghargaan lain adalah Marketing-Primary Government Destination: Ministry of Tourism of Indonesia “Total Solar Eclipse Indonesia”, Heritage and Culture-Culture: Ministry of Tourism of Indonesia “Lalare Orchestra”, Travel Journalism-Travel Photograph “Journey of the Wanderer of Handi Lakonsa” Colours’ Garuda Indonesia Inflight Magazine, Travel Journalism- Industry Business Article: Mimi Hudoyo and Raini Hamdi “The New Glamorous”, TTG Asia Luxury December 2015, TTG Asia Media PTE LTD, Singapore.
Rasa bangga jelas membuncah. Maklum, PATA bukan organisasi sembarangan.
Program GMT Indonesia Dinilai Berhasil
Sejak berdiri pada 1951, asosiasi nirlaba ini makin eksis diakui dunia sebagai katalisator pengembangan travel dan turisme yang bertanggungjawab. Anggota PATA terdiri dari 95 badan turisme pemerintah, negara dan kota, 29 perusahaan penerbangan internasional, bandara dan jalur pelayaran, 63 institusi pendidikan, dan ratusan perusahaan industri travel.
Nah, di PATA Gold Awards 2016, PATA memberikan 4 Grand Awards dan 29 Gold Awards. Ke-4 Grand Awards itu mencakup empat kategori, Pemasaran, Pendidikan dan Pelatihan, Lingkungan dan Pusaka dan Budaya.
Wonderful Indonesia sanggup menggaet apresiasi untuk program Gerhana Matahari Total-GMT (Total Solar Eclipse). Untuk program ini, Wonderful Indonesia berhasil memenangkan penghargaan kategori Marketing-Primary Government Destination. Tim marketing Wonderful Indonesia dinilai berprestasi.
Berbagai cara dilakukan Kemenpar kala itu. Media nasional maupun internasional, astronom, fotografer, videographer dikerahkan untuk mengabadikan dan menjadi saksi sejarah langka itu. Kampanye juga dilakukan dengan mengadakan kompetisi fotografi, video, dan penulisan soal GMT. Pertunjukan musik dan pentas kesenian juga mewarnai titik-titik strategis GMT .
Hasilnya?