Fam Trip Media & Dive Operator Thailand Gaet Turis ke Labuan Bajo

Madinah Suara.Com
Rabu, 07 September 2016 | 18:02 WIB
Fam Trip Media & Dive Operator Thailand Gaet Turis ke Labuan Bajo
Labuan Bajo. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Program Fam Trip Media dan Dive Operator Thailand ke Labuan Bajo, Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang digelar Kementerian Pariwisata (Kemenpar), pada 4-10 September menjadi momen istimewa.

Pertama, akan semakin mempopulerkan destinasi yang menjadi salah satu unggulan 10 top destinasi prioritas, yang biasa disebut Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya sebagai 10 Bali baru.

"Fam trip akan memperkaya pemahaman orang tentang potensi wisata bahari, dengan ikon Komodo," ujarnya di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Dia menjelaskan, Labuan Bajo sudah memiliki reputasi internasional. CNN International pernah menempatkan destinasi bahari ini sebagai nomor dua terbaik dunia, setelah Raja Ampat, terutama untuk snorkeling (wisata bawah laut)-nya.

"Fam trip akan menguatkan positioning di pasar Thailand melalui media yang diajak," ujar Arief.

Kedua, ada 8 juta wisatawan Cina yang rutin menuju Negeri Gajah Putih setiap tahunnya, sehingga diharapkan, sebagian wisatawan itu bisa diajak ke Indonesia.

"Seperti menjaring di kolam yang banyak ikan, memainkan media dan dive operator di Thailand akan berpotensi mendapatkan wisman (wisatawan mancanegara) Cina. Para dive operator Thailand diharapkan bisa membuat paket ke Labuan Bajo juga," paparnya.

Para divers (penyelam) rajin mencari situs-situs penyelaman di seluruh dunia. Mereka mencari mana yang hebat, mana yang punya keunggulan, walaupun situs-situs tersebut jauh di ujung dunia.

"Dengan akses yang semakin mudah dan banyak ke Labuan Bajo, maka akan memberi peluang bagi mereka yang hobi menyelam untuk datang," tambah menpar.

Indonesia Jadi Target Divers Dunia
Sementara itu, Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Tenggara Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Rizky Handayani, mengatakan, Indonesia masuk dalam kawasan the coral triangle, dengan kekayaan bawah laut terindah dan terlengkap di dunia, sehingga menjadikan Indonesia sebagai target para divers dunia dan domestik.

“Selain itu, Indonesia juga memiliki 55 destinasi diving dan lebih dari 1.500 diving spot, yang tersebar dari Aceh sampai Papua,” ujarnya.

Jumlah ini lebih banyak jika dibandingkan dengan negara tetangga, seperti Malaysia atau Filipina. Dunia juga mengakui bahwa Indonesia memiliki beberapa diving spot terbaik dunia, antara lain Raja Ampat, Pulau Komodo, Derawan, Togean, Wakatobi, Gili Air, dan Bunaken.

Berdasarkan hasil sales mission (penjualan) dan table top, jumlah anak muda Cina, Hong Kong, dan Macau yang suka diving dan snorkeling terus meningkat. "Di sinilah kita mendapatkan kesempatan," ujar Rizki.

Kali ini, Kemenpar mengemas promosi wisata diving dalam acara bertajuk “Diving Fam Trip”, yang akan diikuti oleh dive operator dari Thailand. Thailand merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang juga menawarkan wisata diving yang cukup bersaing. Selain itu, Thailand memiliki potensi wisatawan minat khusus dan memiliki banyak ekspatriat dari berbagai negara.

Dengan melaksanakan promosi yang tepat, diharapkan hal ini dapat menjadi peluang besar untuk mendatangkan wisatawan potensial ke Indonesia.

“Selain Labuan Bajo, ada lokasi lain yang dipilih, antara lain, Banda, Ternate, dan Gorontalo. Mengapa? Adanya kekayaan keindahan alam bawah laut, kecocokan connecting flight, dan preferensi pasar Thailand,” paparnya.

Labuan Bajo, Banda, Ternate, dan Gorontalo merupakan destinasi wisata yang aman, menarik, dan berpotensi khusus untuk wisata diving. Para peserta akan diberikan berita terbaru mengenai hal-hal yang berkaitan dengan aktivitas selam di tiap lokasi.

Indonesia mempunyai terumbu karang sebagai lokasi wisata bawah laut, dengan 2.000 spesies ikan, dan beragam biota laut. Tidak hanya ikan kecil semacam unicorn, tapi juga ikan besar, seperti tuna, marlin, hiu kepala martil, pari, barakuda, dan lumba-lumba.

Selain menyelam, peserta akan diajak ke destinasi-destinasi wisata di sekitar diving spot, trekking, dan mempertemukan dive operator Thailand dengan dive operator lokal dalam program “business matching”.

Diving fam trip akan dimulai pada 4 September 2016 di Labuan Bajo dan berakhir pada 13 November 2016 di Gorontalo. Para peserta, yang terdiri dari media dan dive operator akan menjadi agen dalam mempromosikan pariwisata Indonesia, khususnya diving bagi negaranya.

“Kegiatan ini akan diikuti oleh 48 media dan dive operator dari Thailand, sehingga diharapkan akan ada 48 agen promosi yang dilakukan melalui publikasi media dan penjualan paket di negara tersebut,” katanya.

REKOMENDASI

TERKINI