Suara.com - Program Fam Trip Media dan Dive Operator Thailand ke Labuan Bajo, Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang digelar Kementerian Pariwisata (Kemenpar), pada 4-10 September menjadi momen istimewa.
Pertama, akan semakin mempopulerkan destinasi yang menjadi salah satu unggulan 10 top destinasi prioritas, yang biasa disebut Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya sebagai 10 Bali baru.
"Fam trip akan memperkaya pemahaman orang tentang potensi wisata bahari, dengan ikon Komodo," ujarnya di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Dia menjelaskan, Labuan Bajo sudah memiliki reputasi internasional. CNN International pernah menempatkan destinasi bahari ini sebagai nomor dua terbaik dunia, setelah Raja Ampat, terutama untuk snorkeling (wisata bawah laut)-nya.
"Fam trip akan menguatkan positioning di pasar Thailand melalui media yang diajak," ujar Arief.
Kedua, ada 8 juta wisatawan Cina yang rutin menuju Negeri Gajah Putih setiap tahunnya, sehingga diharapkan, sebagian wisatawan itu bisa diajak ke Indonesia.
"Seperti menjaring di kolam yang banyak ikan, memainkan media dan dive operator di Thailand akan berpotensi mendapatkan wisman (wisatawan mancanegara) Cina. Para dive operator Thailand diharapkan bisa membuat paket ke Labuan Bajo juga," paparnya.
Para divers (penyelam) rajin mencari situs-situs penyelaman di seluruh dunia. Mereka mencari mana yang hebat, mana yang punya keunggulan, walaupun situs-situs tersebut jauh di ujung dunia.
"Dengan akses yang semakin mudah dan banyak ke Labuan Bajo, maka akan memberi peluang bagi mereka yang hobi menyelam untuk datang," tambah menpar.
Indonesia Jadi Target Divers Dunia
Sementara itu, Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Tenggara Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Rizky Handayani, mengatakan, Indonesia masuk dalam kawasan the coral triangle, dengan kekayaan bawah laut terindah dan terlengkap di dunia, sehingga menjadikan Indonesia sebagai target para divers dunia dan domestik.