Suara.com - Komunitas Wanita Indonesia Tanpa Tembakau (WITT) terus melakukan kampanye anti rokok di Indonesia. Untuk memperluas gerakan ini, WITT gencar melakukan rekrutmen anggota.
Menurut Lieke Gunawan, salah satu penggagas komunitas ini, perempuan adalah tonggak dari gerakan anti rokok. Hal itu disampaikan usai acara pengukuhan anggota WITT di Jakarta beberapa waktu lalu.
"Prinsipnya, WITT adalah wanita yang menggerakan anti tembakau, mininal di rumah, perempuan itu menjadi tonggak," katanya melalui siaran pers yang diterima suara.com, Selasa (6/9/2016).
Semua perubahan, kata Lieke berawal dari rumah. Sebab, seorang istri atau ibu bertanggungjawab dalam urusan domestik rumahtangga.
Devita Rusdy yang mulai bergabung dengan WITT sejak empat tahun lalu mencontohkan, dia berhasil mengajak ayahnya sendiri untuk berhenti merokok. Meskipun di awal-awal selalu mendapat penolakan.
"Alhamdulillah sekarang sudah berhenti. Papi sempet nggak dengerin," ujarnya.
Sementara itu, Ketua WITT Tity Hatta mengatakan, komunitasnya tak sembarangan melakukan rekrutmen anggota. Tujuannya agar gerakan ini dijalankan oleh orang-orang yang berkomitmen memerangi rokok.
"Harus ada sponsor dan referensi dari temen dan bukan perokok. By rekomendasi, tidak bisa tanpa rekomendasi. Paling tidak, punya motivasi untuk bergerak," katanya.