1.500 Pegolf Dunia Bakal Tumpah Ruah di Bogor

Madinah Suara.Com
Senin, 05 September 2016 | 15:01 WIB
1.500 Pegolf Dunia Bakal Tumpah Ruah di Bogor
Suasana Senayan Golf Driving Range, di Jakarta, Rabu (24/2). [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Turnamen dengan target 1.500 pegolf bakal digulirkan di Bogor, Jawa Barat. Ajang bertajuk  “Wonderful Golf 2016” ini bakal digelar pada 7-8 September di 11 golf course.

“Bagus! Ini adalah cara untuk mempromosikan Bogor sebagai destinasi sport tourism, dan salah satunya golf, karena banyak sekali padang golf di Bogor,” kata Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya di Jakarta beberapa waktu lalu.

Korea Selatan dan Jepang, lanjut Arief, merupakan dua pasar golf yang sangat potensial. Di Korea, setiap tahun ada 1 juta outbound golf tour, terutama musim dingin, di saat mereka tidak bisa bermain golf di negara mereka.

“Tahun lalu, kami juga mendukung Wonderful Indonesia Gof Challenger di 9 lapangan golf di Batam dan Bintan. Hasilnya bagus, 60 persen golfers berasal dari Singapura,” lanjut menpar.

Even ini yang akan tercatat di Museum Rekor Indonesia (MURI), karena jika jumlah pesertanya mencapai 1.500 orang, berarti merupakan rekor.

“Selain memecahkan rekor MURI, kami ingin mengangkat sport tourism di Bogor. Target kami, ada 1.500 golfers yang ambil bagian dalam event ini,” tutur Kepala Badan Promosi Pariwisata Kabupaten Bogor, Zainal Safrudin, Bogor, Minggu (4/9/2016).

Bogor Penuh Lapangan Golf Berstandar Internasional

Untuk menyambut acara ini, sejumlah lapangan golf kelas A dan berstandar international langsung disiapkan. Salah satunya, Emeralda Golf Club.

Lapangan golf yang satu ini sudah berpengalaman menggelar ajang-ajang internasional. Desainnya keren. Dua legenda golf sudah mencurahkan perhatian mereka untuk membangun lapangan yang resmi dibuka pada 1994 ini. Mereka adalah Arnold Palmer, yang berperan dalam menghadirkan River Course dan Lake Course, serta  goresan Jack Nicklaus dalam Plantation Course.

Palm Hill Golf juga tak kalah dahsyatnya. Lapangan golf ini punya pemandangan Gunung Salak. Permata Sentul Golf juga sama. Lapangan golf yang dibangun di atas lahan lebih dari 100 hektare (ha) ini bergaya modern. Desainnya dikawal langsung oleh Thomson Wolveridge & Perret, perancang lapangan golf 18 hole berstandar internasional.

Satu lainnya, Bogor Raya. Lapangan golfnya merupakan hasil polesan mantan golfer papan atas Australia, Graham V Marsh. Tak heran, sejumlah penghargaan keren, seperti Best Golf Course dari Asia Globe Magazine (2008); Best Service on Golf dari Indonesia Tourism Award (2006) hingga Best Course dari Golf Digest Indonesia (2004), pernah mampir di sini.

“Sisanya, ada Bogor Golf Club, Gunung Geulis Country Club, Jagorawi Golf Country Club, Rainbow Hills Mountain Club, Rancamaya Golf Country Club, Riverside Glof Club serta Sentul Highland Golf Club,” terang Zainal.

Ribuan golfers menyatakan tergoda untuk ikut serta dalam Bogor Wonderful Golf. Menurut data, hingga Minggu, sudah ada 1.200 golfers yang mendaftar dan memastikan ikut serta. Pesertanya tak hanya datang dari Indonesia, para golfers Singapura, Malaysia, Jepang dan Korea juga ikut ambil bagian.

“Ini membuktikan bahwa golf merupakan sport tourism yang strategis di Kabupaten Bogor. Awalnya, sasaran pasarnya adalah hanya warga Singapura dan Malaysia. Namun belakangan, para golfers Asia Pasifik juga ikut merespons,” tambah Zainal.

Fakta-fakta tadi membuat Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bogor, Rahmat Sujana, sumringah. Ia merasa optimistis, dampak Bogor Wonderfull Golf ini akan berimbas positif bagi Bumi Tegar Beriman.

“Hasilnya pasti bagus, karena golf adalah pasar kelas atas. Spending-nya bakal di atas rata-rata,” tutur Rahmat.

Tren saat ini, rata-rata wisatawan mancanegara (wisman) rela menghabiskan US$ 5.000-6.000 dalam satu kunjungan. Indonesia dinilai memiliki banyak lapangan golf berkelas dunia.

“Tahun lalu, ada 900 kunjungan golfers ke Kabupaten Bogor. Ini menjadi potensi yang sangat baik. Selain mengenalkan wisata, seni dan budaya, juga bisa meningkatkan promosi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor perhotelan dan restoran,” paparnya.

REKOMENDASI

TERKINI