Presiden Serukan Kampanye Wisata Indonesia di Cina

Madinah Suara.Com
Minggu, 04 September 2016 | 13:57 WIB
Presiden Serukan Kampanye Wisata Indonesia di Cina
Presiden Jokowi Bertolak ke Cina
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat Indonesia di Cina untuk mengampanyekan wisata Indonesia. Penegasan itu disampaikan presiden saat berdialog dengan diaspora, di Golden Hall Shanghai Mart, Sabtu, (3/9/2016). Suasana dialog terasa sangat cair, jauh dari protokoler, , sehingga mahasiswa, pekerja profesional, dan pengusaha yang hadir merasa nyaman.

Presiden Jokowi sendiri cukup pintar menggunakan ajang dialog itu untuk menggali ide-ide segar, menjaring inspirasi, dan mencari solusi atas problematika mendasar yang bisa dibawa ke Tanah Air. Jokowi sepertinya memperhatikn potensi wisata.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menyebutkan, outbound atau jumlah warga Cina yang bepergian ke luar negeri pada 2015 tercatat sebanyak 120 juta orang. Sekitar 8 juta orang ke Thailand, dan jumlah yang ke Korea, Hongkong, serta Jepang pun sangat signifikan. Sementara yang terbang ke Indonesia hanya 1 persen saja, atau masih di angka 1,2 juta orang.

Tahun ini, kata Menpar, jumlah kunjungan wisatawan asal Cina meledak dan menggeser Australia di posisi ketiga, setelah Singapura dan Malaysia. Selama ini jumlah turis Cina berada di bawah angka capaian Negeri Kanguru, Australia.

"Sekarang sudah menggeser Australia, termasuk yang ke Pulau Bali. Jumlah wisman (wisatawan mancanegara) Cina lebih besar hingga bulan ke-7, pada 2016," ujarnya di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Di Shanghai, presiden juga membandingkan Indonesia dengan Malaysia, yang sudah dikunjungi 24 juta wisman dalam satu tahun. Thailand lebih hebat lagi, didatangi oleh 28 juta wisman. Pada 2015, Indonesia baru dikunjungi 10,4 juta wisman, atau naik 10,3 persen dari tahun sebelumnya. Tentu, jumlah itu masih kalau jauh dibandingkan dengan dua negara tetangga tersebut.

"Padahal tempat yang indah-indah di kita itu banyak sekali. Apa yang keliru? Apa yang salah? Pada 2019, targetnya harus sudah di atas 20 juta (wisman)," tegas Presiden Jokowi lagi.

Presiden, yang hadir bersama Ibu Negara, Iriana Joko Widodo, menjelaskan, dirinya telah menandatangani kerja sama di bidang pariwisata dengan Presiden Cina, Xi Jinping tahun lalu, setelah peringatan Konferensi Asia Afrika 2015.

 Jumlah Wisman ke Manado Naik 1.000 Persen

Saat itu, kedua negara berupaya untuk mendatangkan sepuluh juta wisatawan asal Cina ke Indonesia. Upaya ini telah mulai mendatangkan hasil.

"Pada Juli-Agustus lalu, di Manado, terjadi peningkatan jumlah turis hingga 1.000 persen, karena ada direct flight dari empat provinsi dan 6 kota di sini (Tiongkok). Sekarang, di Manado banyak dibangun restoran dan hotel. Banyak sekali. Nanti, saya mau lihat perubahan Manado seperti apa," ungkap presiden, sambil menegaskan bahwa pariwisata bisa memberi efek ekonomi yang kuat pada masyarakat.

Tahun ini, Menpar juga rajin ke Cina untuk mengkonkretkan target kunjungan wisman 20 juta pada 2019. Target 2016, 12 juta kunjungan wisman dinilai akan mampu dicapai.  "Konsentrasi kami adalah membuat 3A (atraksi, akses, dan amenitas), di 10 destinasi prioritas atau 10 Bali baru dan 3 Greater Bali, Jakarta, dan Kepri (Kepulauan Riau), terutama akses yang konkret membawa wisatawan terbang ke Tanah Air," kata Arief.

Dialog dengan diaspora itu dihadiri sekitar 700-800 warga Indonesia. Ini merupakan rangkaian lawatan Presiden Jokowi dalam pertemuan G-20 di Hangzhou. Setelah selesai di kota itu, presiden beserta rombongan naik kereta cepat ke Shanghai dan bertemu dengan para diaspora. Presiden Jokowi menyatakan, ia mengamati, saat ini sektor pariwisata semakin bergairah. Atmosfer dan suasananya mulai bergerak positif.

"Orang sudah mulai melihat ada prospek. Kita juga sudah menetunkan 10 destinasi pariwisata baru. Kita perbaiki produknya, kemasannya, masyarakat disiapkan, infrastuktur dibangun, promosi digencarkan!" kata Presiden Jokowi, di hadapan masyarakat Indonesia di Shanghai.

Lebih lanjut, mantan Gubernur DKI ini menceritakan pertemuannya dengan Jack Ma, pendiri online shopping terbesar di dunia, Alibaba.com.

"Saya kemarin ketemu Jack Ma. Saya minta Alibaba juga mendukung target turis Tiongkok ke Indonesia, baik dalam bentuk bisnis, pendidikan, penelitian, dan lain-lain. Saya ingin bangsa kita menjadi bangsa pemenang. Saya yakin, bangsa kita mampu jadi bangsa pemenang," kata Presiden Jokowi, yang juga mantan Wali Kota Solo ini.

Kepada para diaspora tersebut, lagi-lagi Presiden Jokowi mengajak para investor dan pengusaha untuk menanamkan modal ke Indonesia. "Saya mengundang para pengusaha Tiongkok untuk datang ke Indonesia dan melakukan investasi, perdagangan, turisme," ajaknya.

Sebanyak 10 destinasi pariwisata prioritas dan Bali masuk dalam pidato Presiden Jokowi di "Indonesia Business Forum", yang digelar di Shanghai, 3 September 2016 itu.

Ke-10 top destinasi yang sering disebut 10 Bali baru itu antara lain, Danau Toba-Sumatera Utara, Tanjung Kelayang-Belitung, Tanjung Lesung-Banten, Kepulauan Seribu dan Kota Tua-DKI Jakarta, Candi Borobudur-Jawa Tengah, Bromo Temgger Semeru-Jawa Timur, Mandalika-Lombok, Labuan Bajo Komodo-Nusa Tenggara Timur, Wakatobi-Sulawesi Tenggara, dan Morotai-Maluku Tenggara.

REKOMENDASI

TERKINI