Sport Stacking dari Amerika Serikat
Sejak saat itu, komunitas ini pun selalu rajin memperkenalkan sport stacking ke publik, dengan membawa permainan ini ke banyak tempat, mulai dari mal, sekolah, taman, hingga acara-acara yang diadakan oleh para sponsor.
Rio pun mengawali cerita tentang sejarah lahirnya olahraga ini. Sport stacking, kata dia, pertama kali dikenal di Amerika Serikat sejak 1980. Ia mengaku sudah cukup lama mengetahuinya, namun mulai aktif sejak satu tahun yang lalu dalam olahraga, maupun komunitas ini.
Untuk bermain sport stacking, kata Rio, selalu memulai permainan dari bentuk tower, di mana semua gelas ditumpuk ke atas. Selanjutnya rombak bentuk tower ke bentuk piramida ke atas (susun atas) dan rombak lagi agar gelas menjadi tower kembali (susun ke bawah).
Bagi pemula, lanjut dia, biasanya hanya membutuhkan waktu sekitar 2-3 jam untuk bisa melakukan format dasar 3-3-3 (jumlah susunan gelas) dari kombinasi sembilan gelas. Gerakannya hanya berfokus dengan menyusun gelas kanan-kiri-kanan.
"Setelah bisa format 3-3-3, selanjutnya adalah format 3-6-3 dengan tantangan yang lebih sulit. Pada tahap ini, jumlah gelas sudah 12 buah atau sesuai standar yang ditetapkan. Format ini tujuannya untuk ngelancarin gerakan kanan-kiri dan ngelancarin cara mengambil gelas. Saat gerakan ambil gelas, jangan terlalu kuat pegangnya, karena khawatir gelas satu dengan yang lainnya menempel," jelasnya.
Setelah itu, pemain yang sudah mahir format 3-6-3, akan dilatih untuk bisa melakukan Cycle Stack. Tahapan ketiga ini lebih sulit, karena pemain harus melakukan kombinasi gerakan dengan membangun piramida 3-3-3 lalu dibentuk menjadi 3-6-3, kemudian menjadi 1-10-1, dan kembali menjadi 3-6-3.
Tujuan permainan sport stacking sendiri, adalah untuk mencatat waktu secepat mungkin. Teknik khusus diperlukan saat mengambil dan menyusun gelas. Diharapkan gelas bisa tersusun dengan cepat, efisien dan rapi.
Mereka Salurkan Kreatifitas Lewat Tumpuk Gelas nan Atraktif
Sabtu, 03 September 2016 | 19:39 WIB

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Kopicek: Ketika Komunitas Mata Hati Mengubah Stigma Tunanetra Melalui Kopi
08 April 2025 | 16:25 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Lifestyle | 23:31 WIB
Lifestyle | 20:56 WIB
Lifestyle | 20:42 WIB
Lifestyle | 20:38 WIB
Lifestyle | 20:37 WIB
Lifestyle | 20:36 WIB
Lifestyle | 20:33 WIB
Lifestyle | 20:27 WIB