Puluhan Penyelam Thailand Bakal Eksplorasi Labuan Bajo

Ririn Indriani Suara.Com
Jum'at, 02 September 2016 | 13:00 WIB
Puluhan Penyelam Thailand Bakal Eksplorasi Labuan Bajo
Ilustrasi penyelam. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Salah satu trik promosi pariwisata yang paling efektif adalah memperkenalkannya secara langsung pada para endorsers (pelaku). Biarkan mereka melihat, menyentuh, merasa, mendengar, dan menemukan langsung sensasi keajaiban alam dan budaya Indonesia.

Itulah yang akan dilakukan dalam program Diving Fam Trip (Familirization Trip)-Thailand Operators and Media 2016, di Labuan Bajo, Nusa Tenggaran Timur (NTT), pada 4-10 September 2016.

Sekitar 48 media dan dive (selam) operators dari Thailand yang bakal diundang ke Labuan Bajo untuk mengeksplorasi keindahan di sana.

“Bagi awak media, mereka bisa membuat reporting kepada pembaca dan pemirsanya, melalui tulisan, foto-foto, dan gambar bergerak, atau video. Mereka adalah influencers yang bisa mempengaruhi orang lain, yang membaca laporan kesaksian mereka dari Labuan Bajo,” kata Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Tenggara Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Rizki Handayani Mustafa, di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Bagi para dive operators, tambah Rizki, mereka bisa merasakan sensasinya, lalu membuat paket-paket tur sampai ke Labuan Bajo. Ketika sudah merasakan, mereka bisa menceritakan dan menjual paket dengan lebih gamblang.

“Kita berani begitu, karena alam atau nature kita memang world class. Atraksi alam di Labuan Bajo tidak perlu diragukan lagi,” ungkap lulusan ITB itu.

Labuan Bajo Terindah Kedua Versi CNN International
Mengapa memilih Thailand? Bukankah Thailand sudah memiliki banyak dive dan snorkel site?

“Wisatawan bahari selalu ingin menemukan hal baru, selalu ingin melihat yang belum pernah dia lihat, selalu ingin mengejar sensasi baru yang lebih keren. Kita nomor dua di dunia versi CNN International. Nomor satunya, Raja Ampat. Maka, kita yakin berani bersaing dan sangat memenuhi syarat untuk itu,” tambah Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya.  

Mantan Dirut PT Telkom ini pernah berkeliling Labuan Bajo, Pulau Komodo, Pulau Rinca, Pink Beach, manta point, tempat persembunyian manta berukuran besar, dan lainnya. Kesimpulannya?

"Perfect. Bagi yang suka wisata bahari, inilah salah satu surganya!" kata Menpar.

Ia juga menyebut, penggunaan kapal Phinisi dari Bali ke Labuan Bajo, dan dari pulau ke pulau, kini sedang banyak diminati.

“Program ini merupakan salah satu bentuk upaya promosi pariwisata Indonesia, khususnya wisata diving, dengan mengundang media dan dive operators dari Thailand,” ungkapnya.

Rizki menambahkan, program tersebut juga merupakan rangkaian program pencapaian target jumlah angka kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 12 juta pengunjung pada 2016. Wisatawan dari Thailand tak hanya akan diajak menikmati langsung keindahan alam Labuan Bajo, tapi juga bertemu dengan komodo, yang sudah mendunia.

Kadal raksasa yang hanya hidup di Pulau Komodo, Pulau Rinca, dan Pulau Padar ini merupakan salah satu kekayaan alam Indonesia. Belum lagi terumbu karang yang terlihat jelas, karena air lautnya sangat jernih.

“Selain menyelam, peserta akan juga akan diajak ke destinasi-destinasi wisata di sekitar diving spot, trekking, dan mempertemukan dive operators Thailand dengan dive operators lokal, dalam program business matching,” ungkap Rizki.

Thailand merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang juga menawarkan wisata diving yang cukup bersaing.

“Thailand juga memiliki potensi wisatawan minat khusus dan memiliki banyak ekspatriat dari berbagai negara. Dengan melaksanakan promosi yang tepat, mereka merupakan peluang besar sebagai calon wisatawan potensial ke Indonesia,” paparnya.

Menurut Rizky, Diving Fam Trip-Thailand Operator and Media tidak hanya dilaksanakan di Labuan Bajo, tapi akan dilaksanakan di Banda, Ternate, dan Gorontalo.

“Di Banda akan dilaksanakan pada 23-29 September 2016,  Ternate pada 3-9 Oktober 2016, dan di Gorontalo pada 7-13 November 2016,” katanya,

REKOMENDASI

TERKINI