Suara.com - Penampilan Reog Ponorogo memberikan kejutan di Filipina. Kementerian Pariwisata (Kemenpar), bekerja sama dengan KBRI Manila, Pemerintah Daerah (Pemda) Ponorogo dan KJRI Manila menghadirkan 30 reog untuk tampil di University of Mindanao, Davao City, pada 20-23 Agustus dan Mall of Asia Manila, pada 24-27 Agustus 2016.
Menurut perwakilan dari KJRI Manila, Endah Rahmi Yuliarti, masyarakat Filipina benar-benar terpukau dengan atraksi kesenian asal Jawa Timur (Jatim). Penonton berbaris sepanjang 2,5 kilometer (km) pada hari perdana sampai hari terakhir, demi menyaksikan Reog Ponorogo.
”Acaranya sangat meriah, yang diawali pada 21 Agustus 2016. Mereka berpartisipasi dalam kegiatan parade yang biasa disebut Kadayawan. Lokasinya di Kota Davao. Acara ini merupakan wujud syukur rakyat Davao atas hasil panen mereka. Masyarakat semakin terhibur dan acara semakin meriah saat Reog tampil,” ujarnya.
Saking terpesonanya, lanjut Endah, warga Filipina minta berfoto dengan penari Reog maupun pendukung Reog lainnya, seperti Jantilan, Warok, dan Barongan Dadak Merak.
Filipina juga dibidik sebagai “kolam yang banyak ikan”, seperti halnya Singapura dan Hongkong. Ini merupakan ungkapan khas Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya, untuk menyebut kawasan atau negara yang dinilai potensial mendukung pariwisata Indonesia.
Menurut data, turis Cina dan Korea yang terbang ke Cebu Island, Filipina cukup besar setiap harinya. Para turis ini dianggap potensial untuk melanjutkan perjalanannya ke Indonesia.
Target Wisata dari Filipina Naik
Atas kesuksesan ini, Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran Asia Tenggara Kemenpar, Rizki Handayani, mengucapkan terima kasih atas atas kerja sama yang kompak ini dari semua pihak.
”Indonesia menargetkan mampu menjaring 275.000 wisatawan mancanegara (wisman) asal Filipina sampai tutup tahun ini. Kami menggenjot promosi pariwisata di Filipina, karena pada 2016, target kunjungan wisman Filipina ke Indonesia dinaikkan menjadi 275.000 wisman, sedangkan realisasi kunjungan wisman Filipina ke Indonesia pada 2015, sebanyak 143.538 orang sepanjang tahun,” kata Kiki, panggilan akrab Rizki.
Duta Besar RI untuk Filipina, Johny Lumintang, mengaku senang dengan antusiasme warga Filipina terhadap Reog Ponorogo. Pada hari ketiga penampilan, di SM Mall of Asia, Manila, perhatian masyarakat pun sangat besar.
”Ini merupakan mal terbesar di Filipina. Kesenian Reog tampil memukau para pengunjung mal dengan keindahan tarian mereka. Kita bangga punya kekayaan budaya dan alam yang tidak ada tandingannya. Terima kasih kepada semua pihak, termasuk Kemenpar,” kata Johny.
Di tempat terpisah, Menpar merasa yakin, pasar Filipina bakal terbuka setelah September 2016, di mana Lion Air akan mulai memberlakukan rute Manado-Davao PP. Selain itu, akan dirintis juga penerbangan Manado-Cebu Island, salah satu ikon wisata bahari di Filipina tersebut.
Mengapa harus membidik pasar Filipina, yang selama ini tidak termasuk dalam pasar prioritas? “Ingat, ada 1 juta wisatawan Korea yang terbang ke Cebu Island setiap tahunnya. Itu baru Korea. Masih ada Hongkong, Taiwan, Macau, dan Jepang, yang juga berpotensi, karena jarak Indonesia-Filipina tidak terlalu jauh. Jumlah kunjungan itu sudah lebih besar dari kunjungan wisman Korea plus Jepang ke Indonesia. Kita menjaring di kolam penuh ikan di Filipina,” tuturnya.
Reog Ponorogo Sukses Menggebrak Filipina
Ririn Indriani Suara.Com
Senin, 29 Agustus 2016 | 16:41 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
REKOMENDASI
TERKINI
Lifestyle | 20:42 WIB
Lifestyle | 20:38 WIB
Lifestyle | 20:23 WIB
Lifestyle | 19:59 WIB
Lifestyle | 19:50 WIB
Lifestyle | 19:35 WIB
Lifestyle | 19:32 WIB