Pelni-Kemenpar Tawarkan Paket Wisata Bahari Indonesia Timur

Yazir Farouk Suara.Com
Sabtu, 27 Agustus 2016 | 14:09 WIB
Pelni-Kemenpar Tawarkan Paket Wisata Bahari Indonesia Timur
Ilustrasi wisata bahari di Banyuwangi. (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gairah bisnis pariwisata bahari Indonesia yang semakin marak rupanya ditangkap oleh PT Pelni (Persero). Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di sektor pelayaran itu menawarkan mimpi indah untuk eksplorasi alam laut Indonesia Timur (Intim), yaitu dengan melemparkan paket Wisata Bahari 2016, yang bertema "Ship Xperience: New Way to Explore Wonderful Indonesia".

Setidaknya ada lima destinasi unggulan yang ditawarkan oleh perusahaan pelayaran berbendara Merah Putih ini, yaitu Labuan Bajo-Pulau Komodo, Derawan, Raja Ampat, Wakatobi, dan Banda Neira.

Kelima destinasi wisata bahari tersebut memiliki daya pikat yang sangat istimewa. Raja Ampat dengan kekayaan terumbu karangnya dan merupakan juara dunia untuk snorkeling (menikmati keindahan bawah laut) versi CNN International. Labuan Bajo dengan Pulau Komodonya, berada di posisi kedua.

Kemudian ada Wakatobi, dengan 3.000 spesies ikan dan 600 jenis koral dunia. Banda Neira, dengan pesona Gunung Api Laut dan Taman Wisata Bawah Lautnya, serta Derawan dengan penyu raksasa dan ubur-uburnya yang sulit ditemukan padanannya di dunia. Semuanya world class.

"Konsep yang kami tawarkan mirip dengan live on board. Kapal Pelni punya fasilitas lengkap, jadi wisatawan tidak perlu khawatir. Kami menyediakan shower dengan air panas, makanan dengan menu bervariasi, dan tentunya, sumber listrik yang memadai, agar urusan selfie tetap lancar,” kata Corporate Secretary PT Pelni, Didik Dwi Prasetio.

Wisatawan, nantinya akan diajak berlayar ke masing-masing destinasi dengan menggunakan kapal Pelni selama empat hari tiga malam.

Paket Dibedakan Berdasarkan Fasilitas

Perjalanan wisata akan dimulai dari titik pertemuan (meeting point) yang telah ditentukan. Labuan Bajo, misalnya, wisatawan terbang ke Labuan Bajo untuk kemudian melakukan check-in di atas kapal Pelni yang menanti di Pelabuhan Labuan Bajo.

Di akhir perjalanan, peserta akan dibawa kembali ke pelabuhan meeting point awal. Ada yang menyebut fly and cruise, terbang dulu ke Labuan Bajo, baru bergerak dari pulau ke pulau dengan kapal Pelni.

Setelah melakukan check-in, peserta akan mendapatkan fasilitas sesuai paket yang mereka pilih. "Yang membedakan hanya fasilitas kamar tidur. Kalau paket kelas 1, kapasitas kamar untuk dua orang, kamar mandi dan jendela menghadap ke laut lepas," kata Didik.

Paket yang dijual oleh Pelni sudah termasuk fasilitas di atas kapal, perlengkapan snorkling dan perahu cepat. Fasilitas yang belum termasuk, antara lain tiket pesawat menuju meeting point dan peralatan diving (menyelam) bagi mereka yang gemar menyelam.

Soal harga, jangan takut kemahalan. Dengan semua fasilitas tadi, Pelni memberikan tawaran paket yang tidak memberatkan. Mau yang murah? Pilihannya ada destinasi Labuan Bajo untuk kelas ekonomi. "Harganya Rp 3 juta per orang," kata Didik.

Bagi yang mau sedikit eksklusif, wisatawan bisa memilih paket kelas 1 Raja Ampat. "Harganya Rp 9 juta. Untuk reservasi dan harga lengkap Wisata Bahari PT Pelni, silakan hubungi 162 atau (021) 162. Bisa juga dipantau www.pelni.co.id," tambah Didik.

PT Pelni (Persero) sejatinya merupakan perusahaan negara yang memiliki bisnis utama di sektor transportasi laut dan melintasi lebih dari 90 pelabuhan di Indonesia. Sejak 2014, perusahaan ini merambah bisnis pariwisata. Pelan-pelan, Pelni mulai memanfaatkan kapal reguler yang telah dilengkapi dengan fasilitas tambahan selain kamar penumpang kelas, restoran dan kafetaria.

Tahun ini, BUMN kian gencar menggelar wisata bahari. Bersama Kemenpar, melalui nota kesepahaman pada Juli 2015, Pelni berharap mampu memberi sensasi berwisata yang unik.

Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya, menyebut industri pariwisata akan terus berkembang, semakin pesat dan paling sustainable (berkelanjutan). Langkah strategis Pelni ini dinilainya cerdas, terutama dalam menghitung 3S, yakni size, sustainable dan spread.

"Semua itu ada dalam pariwisata," katanya.

REKOMENDASI

TERKINI