"Kami ingin saling menghormati, saling memiliki, saling menghargai, saling menjaga, agar Sanur tetap bersih, lestari, rukun, tenang, dan nyaman. Kita memiliki Sanur dan Sanur juga memiliki kita. Dalam suasana seperti itu, kreativitas tanpa henti lahir dari Sanur," katanya menjelaskan.
Menurut dia, SVF tahun ini lebih banyak diisi dengan sport tourism. Ada sekitar 20 event yang sudah dimulai sejak 14 Agustus 2016.
Sebagai tahun sport tourism, dia menggandeng perusahaan aplikasi dari Hongkong untuk mempromosikan I Discover, tentang jalur sepeda, jalur jalan kaki atau jalur trekking di kawasan Sanur. Mereka tidak sekadar berolahraga, tapi juga mengunjungi beberapa situs di sana.
Kegiatan SVF yang sudah dirancang dan dipublikasikan, antara lain Sanur Golf Tournament, Environmental Care, Under water Festival, Fishing Contest, Sanur Kite Festival, Sport Competition, Bali International Triathlon, Phono Competition, Fun Beach Games, Sanur Creative Expo, Food Festival, Jazz Festival dan Yoga.
"Triathlon sudah diminati 1.800-an peserta. Lalu ada Inter Hash dengan 6.000 peserta. Bukan hanya Sanur yang hidup, Bali juga semakin hidup," katanya.
Sementara itu, pebisnis yang bergerak di hospitality, entertainment, dan investment Rhadana, Rainier H Dauly, menyatakan, menyambut gembira adanya festival ini. Pemilik The Oasis Lagoon di Sanur, Bali itu optimistis, perkembangan pariwisata Indonesia akan terus maju dan berkembang.
"Saya melihat dan merasakan, festival ini semakin memperkuat Sanur sebagai community based tourism," kata Rainier, yang lulusan UI Jakarta itu.
Wali Kota Denpasar, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, juga mendukung kegiatan ini sejak 11 tahun lalu. Dia mengapresiasi Yayasan Pembangunan Sanur, yang dipimpin oleh IB Gede Sidharta Putra, sehingga membuat festival ini semakin dikenal di seluruh dunia.
"IB Gede Sidharta itu orangnya kecil, tapi ide-idenya besar," kata Rai Mantra.
Banyak tokoh yang dijadwalkan hadir dalam pembukaan festival itu, termasuk
anggota DPR RI, Ida Bagus Putu Sukarta, Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM, Hermawan Kertajaya, Ibu Bintang Puspayoga, Wali Kota Denpasar, Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar, beberapa para Bupati di Bali, Konsul dan Konsulat Jenderal, Bali Tourism Board, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), dan para pelaku bisnis pariwisata di sana.