Selain mengganggu kebersihan laut dan pantai, sampah juga akan menjadi kendala besar bagi kapal layar dan yacht, bila tersangkut di motornya.
"Sekarang kami sudah menyediakan sarana pengangkutan sampah, terutama bagi warga yang tinggal di tepi pantai. Pemkot Tanjungpinang juga siap mengoperasikan alat angkut sampah khusus di laut, dengan nama taksi sampah," kata Guntur.
Di tempat terpisah, Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, menyatakan tak ingin banyak berkomentar soal sampah. Dia memilih langsung action.
Menurutnya, keberadaan sampah di pelantar I, II dan III sudah kronis. Semakin hari semakin memprihatinkan.
Lalu, bagaimana solusinya?
"Setop membuang sampah ke laut mulai dari sekarang. Pada rangkaian Festival Bahari Kepri, 20 Oktober 2016 nanti, kami menggelar eco heroes. Ini merupakan bentuk kepedulian terhadap planet Bumi sebagai rumah bersama makhluk hidup. Kami mendorong dan menginspirasi generasi hijau yang peduli untuk mencintai lingkungan. Semua elemen masyarakat kita ajak untuk menjadi pahlawan. Kita ajak perang melawan sampah di laut. Nanti akan kita pusatkan di perairan di Pulau Penyengat. Kita akan gotong royong di sana untuk membersihkan destinasi dan situs wisata Pulau Penyengat," kata Lis.