PTM 2016 sendiri menargetkan angka yang tidak sedikit, yaitu Rp 1,1 triliun.
”Dengan asumsi, PTM 2016 diikuti oleh 50 sellers dari Indonesia, yang diperkirakan potensi transaksinya mencapai US$ 82,5 juta, atau setara dengan Rp. 1,1 triliun,” ujar Deputi Pengembangan Pariwisata Mancanegara Kemenpar, I Gde Pitana.
Dalam perhelatan tersebut direncanakan akan hadir sekitar 1.000 delegasi dari 60 negara anggota, tak terkecuali Indonesia. Selain menjadi ajang promosi wisata Indonesia, travel mart yang berfokus pada b to b (business to business) tersebut dinilai bisa mendapatkan transaksi yang besar dan sukses.
Pitana memaparkan, sejauh ini, sudah ada 40 sellers dari Indonesia yang sudah terdaftar oleh PATA. Jumlah tersebut diprediksi masih akan bertambah hingga hari H pelaksanaan. Selain sellers dari Indonesia, 203 organisasi dari 33 negara, 246 buyers dari 60 negara, 209 sellers dari 35 negara, 37 media international dari 15 negara, dan 12 blogger akan ikut hadir.
”PTM 2016 ini juga mempertemukan para pelaku industri pariwisata, yang terdiri dari tour operator (wholesaler), MICE (meeting, incentive, convention, and exhibition), dan destination management company (DMC) dari manca negara, serta jurnalis internasional, termasuk travel writer dan travel blogger, dan pelaku industri pariwisata dari kawasan Asia Pasifik,” beber Pitana.
Adapun yang dimaksud dengan para pelaku industri pariwisata tersebut adalah travel agents, inbound tour operator, hotel and resort, dinas pariwisata daerah, objek wisata, operator golf, dive, spa, cruise operator, car rental, airlines, airport management, travel portal, dan lain-lain.