Ketiga, sea zone atau wisata antarpulau, yang biasa menjadi objek para yachters dari satu pulau ke pulau yang lain.
“Saya membawa dua orang ini untuk membantu wisata bahari yang bakal dikembangkan di Kepri, yakni motivator Tung Desem Waringin dan Sudirman Saad, mantan Dirjen Pulau-pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan. Mereka akan membantu capaian 2 juta wisman setahun menjadi 3 juta setahun, atau naik 50 persen,” lanjut Arief.
Pariwisata Merupakan Penyumbang PDB Nasional
Menurut Menpar, pariwisata adalah penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dan penyumbang devisa yang mampu membuka lapangan kerja paling mudah dan murah.
“Kontribusi pariwisata terhadap PDB nasional atau product domestic bruto adalah 10 persen. Ini merupakan nominal tertinggi di ASEAN. Jarang kita punya angka tertinggi di ASEAN dalam hal yang positif seperti ini,” katanya.
Arief menambahkan, PDB pariwisata nasional tumbuh 4,8 persen, dengan tren naik sampai 6,9 persen. Itu artinya jauh lebih tinggi daripada industri agrikultur, manufaktur otomotif, dan pertambangan.
Devisa pariwisata sebesar US$ 1 juta, mampu menghasilkan PDB sebesar US$ 1,7 juta atau 170 persen. Ini merupakan jumlah yang tinggi bila dibandingkan dengan industri lainnya.
“Pariwisata disebut memiliki multiplying effect yang besar, angkanya bisa sampai 1,7 kali,” jelasnya.
Pariwisata juga merupakan penyumbang terbesar bagi devisa negara, berada di peringkat ke-4, yaitu sebesar 9,3 persen jika dibandingkan industri lainnya.
Pertumbuhan penerimaan devisa pariwisata tertinggi adalah 13 persen, jika dibandingkan industri minyak gas bumi, batubara, dan minyak kelapa sawit yang turun drastis.