Suara.com - Restoran ini menyajikan beragam makanan khas Italia yang lezat dan menggoda. Tapi jangan salah, ternyata restoran yang terletak di Lotte Shopping Avenue ini lahir dan besar di Korea Selatan (Korsel).
Tapi ini bukan satu-satunya paradoks. Paradoks lain adalah sajian yang didominasi bawang putih sebagai garnish. Padahal Anda tahu, bagi sebagian orang, bawang putih adalah makanan yang dihindari karena rasa dan aromanya yang terlalu kuat.
Mad for Garlic, demikian restoran yang buka pada bulan Mei 2016 ini dinamai. Mad for Garlic yang memiliki dua cabang di Jakarta ini, memang mengusung konsep makanan Italia yang di-fusion dengan cita rasa Korea Selatan yang pedas plus bawang putih yang menjadi ciri khasnya.
"Garlic bagi masyarakat Korsel itu sudah seperti makanan pokok atau bahan makanan utama. Di Korea, Mad for Garlic sendiri sudah punya 30 cabang," terang Dedy tanzil, General Manager Mad for Garlic kepada suara.com.
Seperti namanya, 90 persen makanan di restoran ini menggunakan bawang putih sebagai garnish atau bumbu utama. Hhmmm, seperti apa ya rasanya?
Tapi saya menyimpan rasa penasaran itu, untuk sejenak merasakan ambiencenya. Nuansa modern minimalis mendominasi interior Mad for Garlic. Warna-warna soft seperti krem dan abu-abu mendominasi restoran ini, berpadu menghadirkan suasana yang hangat dan nyaman.
Sofa-sofa empuk yang nyaman berjejer rapi menunggu setiap pengunjung yang datang. Karena letaknya berada di lantai dua, pengunjung seakan dimanjakan dengan pemandangan jalanan kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Anda bisa memilih tempat di dekat jendela kaca untuk menemukan pemandangan ini.
Dan kini saatnya untuk menuntaskan, rasa penasaran untuk mencicipi hidangan di Mad for Garlic. Saya pun mencoba memesan deretan menu favorit di sini.
Yang pertama ialah Garlic snowing pizza seharga Rp140 ribu. Hidangan ini berupa pizza manis dengan topping udang, nanas dan bawang putih goreng. Rasanya begitu unik saat menyapa lidah. Adonan pizza yang lembut, berpadu dengan segarnya nanas dan gurihnya udang. Dan, yang mengejutkan, bawang putih goreng yang ditambahkan sama sekali tak terasa menyengat saat dicicipi, justru menimbulkan sensasi tersendiri.
Selanjutnya adalah Suicide rice yang dihargai Rp75 ribu. Hidangan ini berupa nasi goreng yang disajikan bersama jamur, cumi potong dadu, gurita dan tak ketinggalan bawang putih goreng iris.
Rasanya hidangan ini begitu cocok di lidah saya. Pedas dan gurihnya membuat nagih. Apalagi ditambah dengan tekstur kenyal cumi-cumi dan gurita dan garingnya bawang putih iris yang berpadu di mulut. Hanya satu kata, lezat!
Suka pedas dan gurih? Jangan lupa memesan Garlicpeno pasta yang dibanderol Rp100 ribu saat ke sini. Pasta spesial dari Mad for Garlic ini hadir dengan bawang putih sebagai garnish. Selain itu, spaghetti di sini juga cukup unik. berkat sentuhan cita rasa Meksiko dengan cabai jalapeno yang khas dan anchovy atau ikan asin yang menggoda selera.
Puas menikmati hidangan utama berat, saya pun beralih pada hidangan penutup, yakni Banana chocolate pizza. Pizza satu ini disajikan dengan topping potongan pisang, selai cokelat, es krim dan tentunya irisan bawang putih goreng dan bawang putih utuh.
Rasanya? Layak mendapat jempol, karena paduan rasa yang lezat. Dan, kehadiran bawang putih di hidangan ini sama sekali tak merusak rasa. Rasanya manis berkat teknik marinasi atau direndam di air gula selama empat sampai lima jam. Wah, unik ya?
Menurut Deddy, meski menggunakan bawang putih di hampir setiap hidangannya, Mad for Garlic memiliki cara tersendiri agar rasa bawang putih bisa masuk ke dalam semua masakan.
"Bawang putihnya kita 'lunakkan' rasanya dengan direndam di air kira-kira setengah jam, jadi tidak terlalu menyengat. Kita olahnya juga dengan macam-macam cara, ada yang digoreng, dioven, dimarinasi atau rendam di air gula, baru di panggang, sampai diiris tipis-tipis," kata dia.
Tertarik mencicipi ragam hidangan Italia dengan ekstra bawang putih ala Korsel? Yuk datang ke Mad for Garlic yang buka mulai 10.30 - 23.00. Kisaran harga yang dihadirkan ialah Rp30 ribu hingga Rp340 ribu.