Jangan Lewatkan "Jakarta Melayu Festival"

Esti Utami Suara.Com
Kamis, 11 Agustus 2016 | 07:11 WIB
Jangan Lewatkan "Jakarta Melayu Festival"
Pantai Ancol di Jakarta Utara akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan 'Jakarta Melayu Festival'. (suara.com/Kurniawan Mas'ud)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - "Jakarta Melayu Festival" kelima akan digelar di Pantai Ancol pada 20 Agustus 2016 mendatang. Dan, ini merupakan yang pertama kalinya festival tersebut bakal digelar di tempat terbuka.

"Jakarta Melayu Festival kali ini kita adakan di pantai, setelah empat kali berturut-turut diadakan di dalam ruangan, hal ini karena jika kita melihat akarnya masyarakat Melayu adalah masyarakat yang hidup di pesisir, begitu juga dengan lagu-lagunya," kata Produser Gita Cinta Productiona Geisz Chalifah pada konferensi pers Jakarta Melayu Festival di Jakarta, Selasa (10/8/2016).

Pengunjung festival musik Melayu kali ini tidak dipungut biaya, sebagai perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-71 sekaligus untuk melestarikan budaya akar dari Indonesia.

"Ini adalah pesta rakyat, sehingga semua rakyat dapat menikmati musik melayu. Kali ini para musisi akan main berimprovisasi, sehingga semua pengisi acara akan menunjukkan kemampuan yang mereka punya," kata Geisz.

Diharapkan festival ini dapat menggali minat generasi muda untuk lebih mengenal dan menyukai musik Melayu. Beberapa musisi yang akan mengacara festival tersebut antara lain Iyeth Bustami, Niken Astari, Darmansyar, juga Amigos Band.

Musisi Melayu Vico dari Amigos Band mengatakan bahwa musik melayu adalah cikal bakal musik Indonesia, maka jika tidak dilestarikan akan tergerus oleh budaya dari luar Indonesia.

"Sekarang ada K-POP dan musik-musik dari luar lainnya, tetapi musik Melayu adalah punya Indonesia yang mempunyai ritme yang tidak dimiliki oleh jenis musik lainnya," kata dia.

Penyanyi Melayu Darmansyah mengatakan musik Melayu sudah terbenam, oleh itu festival seperti musik Melayu diperlukan untuk mengangkatnya kembali kepermukaan.

Sementara itu cendikiawan Indonesia Anies Baswedan mengatakan untuk melestarikan budaya lokal perlu dukungan Indonesia, tidak saja dana tetapi juga sumber daya manusianya.

"Dukungan untuk kebudayaan dalam bentuk sumber daya jumlahnya juga harus diperbesar, kalau kita tidak bergerak lebih intensif lagi budaya tradisional kita akan punah," kata dia. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI