Ini Dampak Negatif "Full Day School" bagi Anak

Rabu, 10 Agustus 2016 | 20:56 WIB
Ini Dampak Negatif "Full Day School" bagi Anak
Ilustrasi anak belajar di sekolah. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Meski baru wacana, tak sedikit yang menentang tambahan jam belajar anak sekolah hingga pukul 5 sore yang dilontarkan Mendikbud Muhadjir Effendy.

Banyak yang berpendapat bahwa wacana mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu berpotensi membuat anak stres dan kelelahan, tapi ada juga orangtua yang tak masalah jika wacana tersebut diuji coba.

Menanggapi hal ini psikolog anak Vera Itabiliana mengatakan bahwa penerapan tambahan program ekstrakurikuler setelah jam belajar anak dapat memicu anak tak leluasa melakukan hal yang disukainya.

Padahal memberikan anak kesempatan melakukan hal yang disukainya bisa menjadi jembatan untuk menemukan minat dan bakatnya di masa mendatang.

"Sekolah tetaplah tempat terstruktur yang memiliki aturan atau batasan yang membuat anak tidak seleluasa di rumah dalam bermain," ujarnya.

Vera menganggap bahwa untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, anak tak melulu bisa mendapatkannya di sekolah. Sekolah, menurutnya hanyalah satu bagian dalam kehidupan anak.

"Belajar kan tidak selalu akademis. Sekolah hanyalah salah satu bagian dalam kehidupan anak, jadi perlu ada tempat juga untuk lingkungan lainnya seperti lingkungan sekitar rumah," tambah dia.

Selain itu, tambahan jam sekolah ini, menurut Vera, semakin mengurangi intensitas anak bersosialisasi dengan orangtuanya.

"Secara tidak langsung jika hal ini diterapkan maka sama saja mengambil alih peran orangtua, bukan memberdayakan peran mereka dalam mengembangkan kemampuan anak," pungkasnya.


BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI