Suara.com - Pekan depan, tepatnya 9 Agustus 2016, PT Angkasa Pura II (Persero) mengoperasikan Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta (Soetta). Saat itu, secara resmi, maskapai Garuda Indonesia mulai memakainya untuk penerbangan domestik.
Pengoperasian terminal baru dengan panjang 2,4 kilometer (km) itu akan dimulai pukul 00.01 WIB, setelah Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengeluarkan surat Nomor AU.508/1/1/DRJU.DBU-2016, 2 Agustus 2016, tentang Pengoperasian Terminal 3.
Dalam surat tersebut dinyatakan, setelah melalui proses verifikasi administrasi dan teknis, serta evaluasi simulasi operasi pelayanan dan kesisteman, maka Terminal 3 dinyatakan siap dioperasikan.
“Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan Kemenhub untuk mengoperasikan Terminal 3 Ultimate ini,” kata Head of Corporate Secretary & Legal PT Angkasa Pura II (Persero), Agus Haryadi, Jakarta, melalui siaran persnya.
Pada 26 Juli 2016, Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya sempat berkunjung ke Terminal 3 Ultimate dan meninjau berbagai fasilitas terminal bandara, dengan didampingi Budi Karya Sumadi, yang saat itu masih menjabat sebagai Dirut PT Angkasa Pura II (Persero). Sehari setelahnya, Budi diangkat Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Menteri Perhubungan 2016-2019.
“Terminal 3 Ultimate bertema pariwisata. Semakin cepat beroperasi, semakin cepat pula dipromosikan sebagai hub tourism airport. Kami, dengan Pak Budi Karya sepakat memberi julukan Terminal 3 sebagai gerbang pariwisata Indonesia,” kata Arief.
Sejalan dengan hal tersebut, AP II langsung menetapkan 9 Agustus 2016 sebagai tanggal perdana dimulainya operasional perluasan Terminal 3.
“Pada tahap awal, maskapai yang akan menggunakan terminal 3 hanya Garuda Indonesia dan pemerbangan domestik saja. Internasional masih menunggu kesiapan lengkapnya, jadi masih di Terminal 2,” lanjut Agus.
Pihaknya akan terus berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan, khususnya Garuda Indonesia dan Airnav Indonesia. “Kami optimistis, begitu Terminal 3 beroperasi, maka akan mampu mendukung terminal eksisting dalam mengakomodir pergerakan penumpang, sehingga dapat meningkatkan pelayanan dan kenyamanan penumpang pesawat,” kata Agus.
Kelak Penerbangan Internasional Juga akan di Terminal 3
Sementara itu, VP Corporate Communications Garuda Indonesia, Benny S Butarbutar, mengatakan bahwa perpindahan akan dilaksanakan secara bertahap, diawali dengan rute domestik. Ke depan, seluruh penerbangan Garuda Indonesia domestik dan internasional akan dilayani melalui Terminal 3.
“Dengan perpindahan ini, Garuda berharap, para pengguna jasa dapat menikmati peningkatan fasilitas dan standar pelayanan yang kami berikan melalui terminal baru berkapasitas 25 juta penumpang tersebut” tambah Benny.
Dalam rangka persiapan perpindahan tersebut, Garuda Indonesia telah melaksanakan beberapa uji coba operasional (trial operation), yang melibatkan seluruh unit pelayanan penumpang untuk memastikan aspek keselamatan, keamanan penerbangan, dan pelayanan penumpang berjalan sesuai standar.
“Kelancaran proses perpindahan tidak lepas dari dukungan dan kerja sama yang baik dari Kementerian Perhubungan dan PT Angkasa Pura II (Persero). Garuda Indonesia, Kementerian Perhubungan, ” tambah Benny.
Terminal 3 Bandara Internasional Soetta yang modern dan mengusung kearifan lokal Indonesia diproyeksikan menjadi bandara transit, yang mendukung perekonomian dan meningkatkan pariwisata Indonesia. Terminal 3 juga diharapkan dapat bersaing dengan bandara-bandara kelas dunia lainnya, khususnya di kawasan regional ASEAN.
Selain itu, keberadaan Garuda Indonesia di Terminal 3 diyakini dapat menaikkan daya saing, meningkatkan branding Garuda Indonesia, dan membawa nama perusahaan transportasi pelat merah tersebut ke kancah internasional.
AP II dan Garuda Indonesia mengimbau para penumpang untuk berangkat ke bandara lebih awal dan memperhatikan petunjuk, demi kelancaran keberangkatan dan menghindari keterlambatan penerbangan.
Angkasa Pura II merupakan badan usaha milik negara (BUMN) di bidang pelayanan jasa kebandarudaraan di wilayah Indonesia barat, yang telah mendapatkan kepercayaan dari pemerintah untuk mengelola Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng, yang kini berubah nama menjadi Bandara Internasional Jakarta Soetta dan Bandara Halim Perdanakusuma sejak 13 Agustus 1984.
Saat ini, Angkasa Pura II mengelola 13 bandara, yakni Soekarno-Hatta (Jakarta), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Kualanamu (Medan), Supadio (Pontianak), Minangkabau (Padang), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Husein Sastranegara (Bandung), Sultan Iskandarmuda (Banda Aceh), Raja Haji Fisabilillah (Tanjungpinang), Sultan Thaha (Jambi), Depati Amir (Pangkal Pinang), dan Silangit (Tapanuli Utara).
Maskapai nasional berpredikat bintang lima ini melayani penerbangan ke 80 destinasi di seluruh dunia dan berbagai lokasi eksotis di Indonesia. Dengan 600 penerbangan per hari dan mengoperasikan lebih dari 190 armada, Garuda Indonesia diharapkan memberikan pelayanan terbaik melalui “Garuda Indonesia Experience”, yang mengedepankan keramahtamahan dan kekayaan budaya Indonesia.
Sejalan dengan program “Excellent Services” yang dilaksanakan pada Juli 2016, Garuda Indonesia kembali meraih penghargaan sebagai “World’s Best Cabin Crew 2016” dari Skytrax, lembaga independen pemeringkat maskapai global. Predikat tersebut merupakan yang ketiga kalinya diraih Garuda Indonesia sejak 2014
Sejak Maret 2014, Garuda Indonesia merupakan bagian dari SkyTeam, sebuah aliansi global yang beranggotakan 20 maskapai, yang menawarkan jaringan global dengan lebih dari 16.320 penerbangan setiap harinya ke 1.052 destinasi di 177 negara.