Suara.com - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mendulang sukses besar di George Town Festival (GTF) 2016, Penang, Malaysia, Sabtu (30/7/2016) malam. Penampilan Nidji, terutama pada lagu Laskar Pelangi, berhasil memukau pengunjung.
Lagu ini mengisahkan perjuangan hidup seorang bocah Bangka Belitung (Babel), yang mengejar cita-cita. Babel sendiri telah ditetapkan pemerintah sebagai 10 Bali baru.
Laskar Pelangi sendiri merupakan soundtrack yang dinyanyikan Nidji. Film dengan judul yang sama ini sudah ditonton 4,6 juta orang dan meraup pendapatan hingga Rp 139 miliar. Sementara, Babel, yang disebut-sebut sebagai Maldive-nya Indonesia merupakan kawasan ekonomi khusus (KEK) pariwisata, yang peletakan batu pertamanya mulai dilakukan bulan ini.
Dengan versi reggae, Giring cs sukses menghipnotis ribuan penonton yang menyemut di Esplanade, George Town. Semua berjoged bersama dan ikut nyanyi bareng hingga hari berganti menjadi Minggu (31/7/2016). Hampir tak ada penonton yang beranjak pulang.
“Terimakasih Nidji. Lewat lagu Laskar Pelangi, Nidji secara tidak langsung sudah membantu promosi pariwisata Bangka Belitung di George Town. Tanpa cerita, film, dan lagu Laskar Pelangi, barangkali brand Belitung tidak seperti sekarang. Kawasan berpantai indah, batuan, light house di Pulau Lengkuas, Tanjung Kelayang dan lainnya,” ujar Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar, I Gde Pitana, Penang, Minggu (31/7/2016).
Saat ini, Belitung sudah dijuluki sebagai Negeri Laskar Pelangi. Kawasan ini telah ditetapkan sebagai KEK pariwisata oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pembangunan aksesnya dipercepat.
Belitung sudah bertransformasi menjadi satu dari 10 Bali baru, yang pembangunannya tengah dikebut Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya. Aksesibilitas, amenitas (fasilitas pendukung) dan atraksinya pun diperkuat.
Babel memiliki banyak atraksi yang unggul, seperti pantai pasir putih, lautnya yang jernih, pemandangan bawah lautnya yang indah, dan beberapa pulau di sekitarnya yang masih perawan.
Saat ini, amenitasnya sedang diperkuat. Akan hadir banyak homestay (pondok wisata), yang dibangun masyarakat setempat dengan dibantu pemerintah. Mereka tidak akan menjadi penonton di negeri sendiri, melainkan ikut menjadi subjek pengembangan kawasan pariwisata mereka sendiri.
“Kalau di Tanjung Lesung, Banten, kami sudah tetapkan 1.000 homestay dengan masyarakat. Di Belitung pun kami akan bangun juga,” tambah Pitana.