Sail Karimata 2016 Bidik Wisman Singapura

Madinah Suara.Com
Senin, 01 Agustus 2016 | 15:01 WIB
Sail Karimata 2016 Bidik Wisman Singapura
Ilustrasi [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penasihat Menteri Pariwisata (Menpar) Sektor Bahari Indroyono Soesilo, tim Percepatan dan Pengembangan Wisata Bahari, Laksamana Marsetyo dan Aji Sularso, serta Head of Concelor KBRI Singapura, Ridwan, menggelar pre-event gathering (pra pertemuan) dalam rangka mempromosikan Festival Wisata Bahari Kepulauan Riau (Kepri) 2016.

Pre-event gathering ini dilakukan di Singapura yang mana beberapa pihak dari Lantamal Kepri dan Dinas Pariwisata Kepri turut hadir promosi tersebut. Hal ini dianggap tepat dengan arahan Menpar Arief Yahya untuk “memancing di kolam penuh ikan” menjelang Sail Karimata 2016. Kali ini, pasar wisata yang dituju adalah Singapura.

Singapura merupakan negera yang terdekat dengan Indonesia, aksesnya mudah, biayanya murah, dan bisa menjadi komplementer (pelengkap) bagi wisman (wisatawan mancanegara) yang ke Indonesia.

”Kami melakukan pemaparan mengenai Festival Bahari Kepri, yang dimulai pada 25 Oktober, dan puncaknya pada 29 Oktober. Di dalam kegiatan ini, termasuk sailing (berlayar), yang menjadi daya tarik even ini. Kami akan memberikan yang terbaik untuk acara ini,” ujar Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Afrika Kemenpar, Rizki Handayani, Jakarta, Sabtu (30/7/2016).

Kegiatan Sail Karimata 2016 pre-event gathering sendiri dilaksanakan di Raffles Marina Singapura.

”Kegiatan direct promotion (promosi langsung) ini dihadiri sekitar 40 yachter, sailor (pelaut), boater (pemilik kapal boat), dan pengelola Marina di Singapura. Tentu saja, semua ini bertujuan untuk mengundang para yachter berpartisipasi dalam Sail Karimata, yang akan dilaksanakan di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau pada 29 Oktober 2016,” kata perempuan jebolan ITB Bandung itu.

Lebih lanjut ia menambahkan, suksesnya kegiatan Sail Karimata 2016 diharapkan dapat memperkuat destinasi Kepri sebagai pintu gerbang pariwisata bahari Indonesia, serta dapat meningkatkan pemberdayaan masyarakat pesisir dan usaha pariwisata sekitar, sehingga memberikan dampak positif secara ekonomi kepada masyarakat.

”Rangkaian pertemuan ini merupakan bagian dari Sail Karimata 2016, yang memperkenalkan budaya dan destinasi bahari Indonesia, untuk meningkatkan kunjungan wisatawan bahari, sekaligus sebagai upaya pencapaian target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) tahun ini sebesar 12 juta wisman,” ujar Rizki lagi.

Kegiatan Sail Selat Karimata 2016 sendiri sudah memasuki tahun ke-8, sejak digelar pada 2009. Acara ini mempunyai empat kegiatan utama, yaitu pertama, seminar nasional tentang kemaritiman di Jambi pada 25 Agustus 2016, kedua, puncak acara di Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat pada 15 Oktober, ketiga, Festival Belitung pada 22 Oktober 2016, dan keempat, Festival Bahari Kepri pada 29 Oktober 2016.

Akan Dikunjungi 15.000 Wisatawan

Sail Selat Karimata 2016 ditargetkan dapat dikunjungi oleh 15.000 wisatawan, yang 5.000 diantaranya merupakan wisatawan mancanegara yang datang melalui kapal-kapal wisata internasional dari Singapura, Malaysia, dan Thailand.

Tak hanya para yachter, Sail Karimata juga menargetkan peningkatan kunjungan para penyelam (diver) lokal dan internasional ke kawasan tersebut. Untuk mencapai target tersebut, diperlukan strategi marketing yang efektif, khususnya di ketiga negara tadi. Salah satunya melalui roadshow ke berbagai marina.

Menurut Arief, kerja sama yang dilakukan dengan Singapura sebagai two countries one destination (dua negara, satu tujuan) cukup strategis. Setiap tahun, ada ribuan pengunjung yang menggunakan perahu pesiar melewati perairan Indonesia.

Mereka biasanya datang dari Perth, Australia ke Singapura, namun tidak mampir ke perairan Indonesia yang indah.

“Inilah yang harus dicari terobosan marketingnya. Sail Karimata 2016 diharapkan bisa menjadi momentum yang baik untuk promosi deregulasi CAIT (Clearance Approval for Indonesia Territory) untuk yacthers di Indonesia,” katanya.

 

REKOMENDASI

TERKINI