Singapura Jadi Gerbang Pariwisata Indonesia

Madinah Suara.Com
Jum'at, 29 Juli 2016 | 18:02 WIB
Singapura Jadi Gerbang Pariwisata Indonesia
Landmark Singapura. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya, menilai, Singapura bukan hanya sebagai hub (penghubung) transportasi udara internasional dan pintu gerbang pariwisata, tapi juga menjadi hub meetings, incentives, conferences, exhibitions (MICE), yang sangat potensial bagi Indonesia. Ada puluhan ribu perusahaan asing, baik dari Eropa, Amerika, Asia, maupun Australia yang memiliki representative office (kantor perwakilan) di sana.

“Kami sudah tetapkan Singapura sebagai hub pariwisata. Semua penerbangan dunia mampir ke sana. Setahun ada 15,5 juta wisman (wisatawan mancanegara) di sana, ada 1,5 ekspatriat yang tinggal di sana. Sedangkan jarak Singapura-Batam dan Bintan tidak lebih dari satu jam perjalanan dengan kapal ferry, lalu ditambah dengan bebas visa kunjungan (BVK) yang terus dipromosikan di Singapura,” kata Arief, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Banyak asosiasi, organisasi, korporasi besar yang memilih Singapura sebagai kantor, meskipun produksi dan manufacture (pembuatan)-nya berada di negara lain.

”Jadi sudah sangat tepat jika Kementerian Pariwisata tampil di Singapore SMF (Singapore MICE Forum & AMITE (Asia Meeting & Incentive Travel Exchange). Frekwensi wisatawan MICE di Singapura sangat besar, jumlahnya juga besar, dan berpeluang dikembangkan di Indonesia juga,” tambah Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura, Ngurah Swajaya, ketika ditemui di Kantor Kedutaan Besar RI di Singapura, Rabu (27/7/2016).

Menurutnya, pengeluaran yang dilakukan untuk MICE oleh perkantoran cukup besar. MICE dan pariwisata Indonesia bisa digabungkan, karena biasanya selepas acara atau sebelum acara, ada sesi city tour (tur kota) atau culinary tour (tur kuliner), dan mengunjungi satu tempat paling menarik di kota tempat MICE dilangsungkan.

“Inilah yang bisa menggerakkan ekonomi publik,” kata Swajaya.

Jumlah Wisman dari Singapura Naik
Saat ini, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) sedang melakukan dua even sekaligus di Singapura, SMF dan AMITE 2016, di Sands Expo & Convention Center, Singapura, pada 27-29 Juli 2016. Sementara, menurutnya, jumlah wisatawan mancangera (wisman) dari Singapura ke Indonesia naik signifikan di triwulan terakhir.

”Singapura merupakan surga MICE. Kami sangat mendukung apa yang dilakukan Kemenpar,” ujar laki-laki asal Bali itu.

Ia melanjutkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan industri di Indonesia untuk memperkuat MICE dan mengkombinasikannya dengan wisata-wisata destinasi unggulan di Tanah Air.

”Di Singapura ada puluhan ribu company (perusahaan) yang berkantor. Contoh, perusahaan yang terdaftar asal Belanda saja jumlahnya lebih dari 1.000, perusahaan yang terdaftar asal Jerman lebih dari 1.500 perusahaan. Negara-negara lain pun amat potensial,” ujarnya.

Perusahaan-perusahaan tersebut mempunyai jadwal rapat secara reguler. Ada pula global meeting (rapat besar), incentives (insentif), conferences (konferensi), dan exhibitions (pameran).

Hal senada diungkapkan Asisten Deputi (Asdep) Pengembangan Pasar Asia Tenggara Kemenpar, Rizki Handayani. Lulusan ITB Bandung itu menilai bahwa potensi wisatawan MICE asal Singapura sangat besar untuk menambah kedatangan wisatawan ke Indonesia.

”Wisatawan MICE umumnya datang dibiayai oleh perusahaan. Mereka membawa uang berlebih ke Tanah Air, yang akan mereka belanjakan. Bahkan, tidak sedikit yang datang membawa keluarga. Mereka akan ambil paket wisata sambil meetings,” ujarnya.

SMF & AMITE 2016 merupakan business to business meeting, sekaligus MICE Forum yang diselenggarakan setiap tahunnya oleh Singapore Association of Convention and Exhibition Organisers and Suppliers (SACEOS. Kemenpar menawarkan benefit bagi mereka yang hendak meeting di Indonesia, yaitu menjadi sponsor dan memiliki kesempatan promosi dalam kegiatan tersebut.

Kemenpar mensponsori pelaksanaan closing reception (pertemuan penutup) untuk 100 pax dan famtrip (perjalanan) ke Jakarta dan Bali untuk 40 buyers (pembeli). Kemenpar juga memboyong delapan industri pariwisata untuk memperkenalkan semua potensi di Tanah Air.

Ke-8 industri yang diboyong Kemenpar adalah Indonesia National Convention Bureau-Jakarta, Montigo Resorts Nongsa-Batam, Bintan Lagoon-Bintan, The Laguna Bali & The St Regis Bali Resort-Bali, Bhara Tours-Jawa Barat, BAM Tours-Bali, Pacific World-Bali, dan Panorama Destination-Jakarta.

Kemenpar sendiri mendapatkan branding exposure (promosi) pada seluruh material promosi SMF & AMITE 2016, appointment set (pertemuan) untuk delapan sellers (penjual) Indonesia serta passes (izin masuk) untuk delapan delegasi Kemenpar pada forum tersebut.

Dalam acara tersebut akan ada berbagai aktivitas, diantaranya business meeting, pelayanan informasi pariwisata, penampilan seni pada jamuan makan malam untuk buyers and closing reception, serta business appointment sellers dan buyers.

”Tanah air kita sangat kaya dan punya banyak pilihan," ujarnya.

REKOMENDASI

TERKINI