Penari Erotis Ini Mengaku Muslim yang Taat

Esti Utami Suara.Com
Jum'at, 29 Juli 2016 | 15:35 WIB
Penari Erotis Ini Mengaku Muslim yang Taat
Ilustrasi penari erotis. (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang penari erotis yang mengaku 'dilarang' dari Pakistan setelah melakukan 'adegan dewasa' dalam balutan pakaian Islami mengatakan, dia masih seorang Muslim dan menjalankan ibadah secara teratur, meskipun tuntutan berpotensi bertentangan pekerjaannya.

Nadia Ali yang pertama kali masuk ke industri film dewasa sebagai penari dua setengah tahun lalu sebelum alih profesi menjadi perempuan penghibur dan akhirnya menjadi bintang porno, mengaku mengalami 'konflik' antara agama dan pekerjaannya. Tapi dia memandang profesinya yang skearang sebagai 'batu loncatan' untuk bekerja di industri kecantikan.

Perempuan berdarah Pakistan umur 25 tahun ini tinggal di Los Angeles, AS. Ia bekerja sebagai penata alis sebelum akhirnya terlibat dalam industri film dewasa.

Kepada Refinery29, Nadia mengaku menari dengan mengenakan cadar atau syal membantunya untuk menarik jutaan pemirsa.


Di antara proyek yang telah dia bintangi adalah film dewasa kontroversial 'Perempuan dari Timur Tengah' yang taglinenya menyebut "Ini mungkin hanya apa yang ada di koleksi porno bin Laden".

"Aku seorang Muslim. Tentu saja aku memiliki konflik antara iman dan kehidupan sehari-hari, tetapi tidak semua orang (mengalami ini) ?" ujarnya dalam wawancara.

Nadia menambahkan, ia menjalankan ajaran Islam, demi perdamaian dan pedoman hidup - tidak mencuri, menjadi rendah hati, dan bersyukur atas semua yang terjadi.

"Salah satu dosa terbesar adalah berzina dan saya melakukannya saat masih menjadi perempuan penghibur. Tapi, aku tidak melakukannya lagi," ujarnya.

Nadia yang dibesarkan di lingkungan 'komunitas Muslim yang taat' mengaku selalu merasa sebagai orang luar saat masih anak-anak. Hidupnya berubah selamanya ketika suatu hari ketika dia sedang berjuang secara finansial saat bekerja di salon di San Francisco sebagai perias alis dan temannya membawanya untuk bekerja sebagai penari erotis.

"Aku dibayar 500 dolar dan saya sangat bangga pada diriku sendiri. Oh Tuhan aku tidak akan pernah kembali, aku tidak akan kembali ke kehidupan lama saya lagi," katanya.

Dalam menari, Nadia mengenakan 'atribut' khas Timur Tengah seperti cadar dan scarf. Dan ini menurutnya yang membuat dia berbeda dan memiliki daya tarik tersendiri di samping wajahnya yang ketimuran.

"Saya tidak menyukainya, tapi sekali lagi ini disukai penonton dan ini menjadi publikasi bagi saya," ujarnya sambil menegaskan bahwa ini merupakan salah satu cara untuk mengungkap sisi seksualitasnya. (dailymail.co.uk)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI