“Diperkirakan pengunjungnya mencapai 15.000 orang dari berbagai negara, termasuk Australia dan Cina yang berada di Dili,” tambah Vincensus.
Sebelumnya, Kemenpar juga sudah menggelar festival serupa di Atambua, Nusa Tenggara Timur, daerah yang berdekatan dengan Timor Leste.
”Untuk mencapai target kunjungan 20 juta wisatawan, banyak strategi yang harus dilakukan, salah satunya adalah mengembangkan wisata perbatasan. Kami akan menggoda Timor Leste dengan kegiatan crossborder festival. Toh, mereka bisa masuk ke Indonesia dengan bebas visa kunjungan (BVK),” tambah Deputi Pengembangan Pemasaran Mancanegara Kemenpar, I Gde Pitana.
Bagaimana dengan akses Dili ke Indonesia?
Salah satu maskapai penerbangan berbiaya murah (LCC), Citilink sudah membuka jalur Dili-Denpasar per 1 September 2015. Direktur Niaga PT Citilink Indonesia, Hans Nugroho, menyebut, industri penerbangan turut mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia dan Bali, khususnya.
“Layanan penerbangan harian berjadwal dengan rute Denpasar-Dili PP bekerja sama dengan Air Timor. Kami melihat potensi kedatangan wisatawan asal Timor Leste ke Bali sangat tinggi,” sebutnya di Denpasar beberapa waktu lalu.
Menurutnya, selama dua tahun terakhir, kedatangan wisman ke Bali meningkat.
Di tempat terpisah, President Director Air Timor, Abessy Bento, menjelaskan, antusiasme pasar Dili terhadap penerbangan langsung ke Denpasar cukup besar. Dia mengajukan penggantian pesawat dari Boeing 737-500, dengan kapasitas 96 penumpang, menjadi Airbus A320-200, dengan kapasitas 180 orang penumpang.
“Dengan begitu, kami mampu mengangkut jumlah penumpang yang lebih banyak,” ujar Bento.