Kemenpar Bidik Pasar Wisata Sabah

Madinah Suara.Com
Kamis, 28 Juli 2016 | 16:13 WIB
Kemenpar Bidik Pasar Wisata Sabah
Candi Borobudur (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) membidik pasar Malaysian Chinese yang menetap di Sabah, Malaysia, dengan mengadakan program familirization trip (famtrip), pada 29 Juli-2 Agustus 2016.  Menurut Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya, famtrip merupakan bagian dari penjualan (sales) dalam strategi branding, advertising, and sales (BAS).

“Sales harus semakin gencar, apalagi ketika branding (promosi) dan advertising (iklan) Wonderful Indonesia sudah semakin kokoh,” kata Arief, yang juga mantan Dirut PT Telkom ini, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Famtrip kali ini mengambil rute destinasi Yogyakarta-Solo, karena Candi Borobudur sudah dianggap kuat sebagai ikon. Kawasan wisata di dua kota ini juga telah memiliki atraksi, akses, dan amenitas (fasilitas pendukung). Kehadiran dua bandara internasional, Adi Sucipto dan Adi Sumarmo sudah menjadi modal kuat pariwisata Jawa Tengah. Selain itu, kedua kota ini juga sudah memiliki banyak hotel, restoran, dan café yang berstandar internasional.

“Kami membidik Sabah, karena wilayah itu merupakan kawasan kedua terbesar di Malaysia. Di samping itu, proximity (faktor kedekatan)-nya dengan Indonesia,” tambah Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar, I Gde Pitana, Jakarta, Rabu (27/7/2016).

Untuk meramaikan acara ini, akan ada 20 travel agent and travel operator (TATO) dan enam media Sabah. Semuanya diundang untuk mengeksplorasi keindahan alam, budaya, dan kuliner di Indonesia, khususnya Yogyakarta dan Solo.

Bagaimana dengan destinasi unggulannya?

Candi Borobudur, yang merupakan salah satu dari 10 top destinasi Joglosemar akan dijadikan modal atraksi paling kuat. Candi yang telah tercatat dalam United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) itu akan menyambut para wisatawan Sabah.

Selain itu, juga akan ada kunjungan ke Candi Prambanan, Ulen Sentalu, Keraton Mangkunegara, Kampung Lawean, Kampung Batik Kauman, Museum Danar Hadi, Keraton Yogyakarta, Lava Tour Merapi, Malioboro, dan menonton Ramayana Ballet.

“Kunjungan ke sejumlah destinasi tadi akan langsung ditulis enam media Malaysia. Begitu juga agenda business matching (pertemuan bisnis) dengan 30 TATO Yogyakarta dan Jawa Tengah, serta pertemuan dengan ASITA (Association of the Indonesia Tours and Travel Agencies /Ikatan agen tour dan perjalanan Indonesia) Yogyakarta dan Jawa Tengah. Beritanya langsung dipublikasikan di Malaysia,” tambah Pitana.

Beberapa media yang diundang adalah Berita Harian, Data Audit Bureau of Circulation (ABC), yang sebarannya mencakup Malaysia dan Singapura. Ada juga Utusan Borneo dan Harian Metro, See Hua Daily, dan Sin Chew Daily News. New Sabah Times, yang kebanyakan pembacanya adalah kaum ekspatriat di Malaysia, juga diundang.

“Mereka inilah yang akan menjadi mata dan telinga kami untuk membantu mempromosikan pariwisata Yogyakarta-Solo di Malaysia dan sekitarnya,” tambah Pitana.

 

 

 

 

REKOMENDASI

TERKINI