Suara.com - Tour de Singkarak (TdS) 2016 akan kembali digelar, tepatnya pada 6-14 Agustus 2016. Ajang balap sepeda bertaraf internasional itu dijanjikan akan digelar lebih profesional dan disebut-sebut bakal menjadi TdS terakbar.
“Bisa dikatakan, TdS 2016 akan jadi TdS paling spektakuler dari yang pernah ada. Selain jumlah hadiah yang dinaikkan, promosi di media internasional juga dilakukan. Nilainya hampir Rp 10 miliar. News value (nilai berita) TdS ini lebih dari Rp 150 miliar,” tutur menpar, di Balairung Soesilo Sudarman, Jakarta, Senin (25/7/2016) malam.
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menyediakan Rp 2,5 miliar, sebagai total hadiah yang bakal diperebutkan 25 tim luar negeri dan lima tim Indonesia yang berlaga di edisi 2016 ini.
Mengapa dinaikkan?
“Saya ini orang bisnis. Saya tahu, di mana ada gula, di situ pasti mengundang banyak semut. Ketika even ini dinaikkan hadiahnya, pasti banyak partisipan, pembalap baik nasional maupun internasional yang datang," kata Arief di hadapan sekitar 1.000 audience itu.
Acara peluncuran TdS sendiri menghadirkan band pengiring serbabisa, Purwacaraka dan penyanyi, Nola AB Three.
Jumlah Penonton TdS Lima Terbesar di Dunia
Menurut Union Cycliste Internationale (UCI), jumlah penonton Tour de Singkarak ada di posisi lima besar dunia. Nomor satu adalah Tour de France (Prancis), yakni 12 juta penonton, posisi nomor dua dipegang Giro d'Italia (Italia), dengan 8 juta penonton, nomor tiga, Vuelta a Espana (Spanyol) dengan 5 juta penonton, urutan empat, ada Santos Tour Down Under (Australia), dengan 750.000 penonton. TdS sendiri ditonton oleh 550.000 orang.
“Ini artinya, TdS efektif sebagai sarana promosi untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. Even ini juga memberikan direct impact (dampak langsung) dan media value (bernilai promosi) yang tinggi,” kata menpar, yang juga live streaming dari Gedung Sapta Pesona, Jalan Merdeka Barat, Jakarta, itu.
Tahun ini, penggarapan TdS lebih serius. Untuk pertama kalinya, TdS 2016 akan dimeriahkan dengan festival kuliner di Padang, Sumatera Barat (Sumbar), yang digelar pada 3-4 Agustus 2016. Selain itu, juga ada city tour di Kota Bukittinggi.
Menurut Arief, makanan lokal diangkat sebagai alat promosi dan diplomasi pariwisata, karena banyak makanan yang relatif lezat.
“Potensinya tidak kalah. Makanan kita sangat banyak, sehingga kita ingin giring orang untuk jatuh cinta pada makanan dulu, sebelum akhirnya mencintai destinasi pariwisata Indonesia. Kebetulan, waktu festival kuliner ini pas, karena pada 3-4 Agustus, tim-tim dari luar negeri sampai di Sumatera Barat. Jadi, kita curi kesempatan untuk mempromosikan kuliner ranah Minang,” terang mantan Dirut Telkom itu.
Sementara itu, Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, menambahkan, setelah menikmati kuliner, para peserta lomba akan langsung dipandu untuk menikmati pemandangan. Tahun ini, para rider (pesepeda) akan disuguhi pemandangan yang lebih indah, karena garis start langsung dilakukan di Pantai Carocok. Inilah Maldives (Kepulauan Maladewa)-nya Sumbar, sebab perairan, terumbu karang, hingga biota bawah lautnya disebut-sebut tak kalah dengan Maldives.
Panorama di etape Padang Pariaman juga tak kalah dahsyatnya. Untuk pertama kalinya, para peserta akan digiring start di Pantai Tiram. Ada kuliner dan panorama bahari yang bisa dinikmati di sana.
“Intinya kita ingin mempromosikan wisata bahari di Sumbar,” ujar Irwan.
Penyelenggaraan TdS 2016 dikelola secara lebih profesional. Panitianya bekerja sama dengan tim teknis dari Malaysia, yang juga anggota UCI.
“Teman-teman di Malaysia juga mempromosikan TdS hingga ke Korea Selatan. Tahun lalu surveinya cuma sekali, tahun ini kita empat kali survei,” ujar Irwan, yang didampingi para bupati kota-kota yang dilalui TdS.
Luasnya cakupan promosi tadi, diakui Irwan, membuat TdS sangat populer. Kontribusinya pun besar. Utamanya bagi percepatan pertumbuhan kepariwisataan di Sumbar dan kabupaten/ kota yang ada di dalamnya.
“Selama delapan tahun terakhir ini, pembangunan infrastruktur, sarana prasarana, usaha dan fasilitas pariwisata di berbagai daerah di Sumbar mengalami peningkatan yang pesat. Demikian juga peningkatan arus kunjungan wisatawan. Pada 2015, sudah ada 6,9 juta wisnus (wisatawan Nusantara) dan 78.274 wisman (wisatawan mancanegara) yang datang ke Sumbar. Target 2016 dinaikkan menjadi 7,4 juta wisnus dan 85 ribu wisman,” kata Irwan.
Dalam edisi 2016 ini, akan ada 20 tim asing dari 25 negara, ditambah lima tim nasional yang akan bertarung habis-habisan memperebutkan total hadiah Rp 2,5 miliar. Dari 25 negara itu, sekitar 250 orang di antaranya adalah official, sementara pebalapnya sekitar 120-an orang.
Tahun ini, etape pertama akan dilangsungkan di Danau Singkarak dan berakhir di Padang, dengan total jarak tempuh 1.102,7 kilometer (km) dari total delapan etape. Etape TdS 2016 ini sedikit lebih jauh dari sebelumnya, karena tidak ada etape Solok Selatan.