Suara.com - Kepala Dinas Pemuda Olahraga, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disporparekraf) Kota Tangerang, Rina Hernaningsih, mengatakan, kotanya akan menggelar Festival Cisadane 2016, yang akan berlangsung pada 30 Juli-6 Agustus 2016, di bantaran Sungai Cisadane. Pesertanya datang dari berbagai daerah, termasuk Kalimantan Timur dan Papua.
”Jumlah peserta perahu naga yang terlibat kali ini lebih banyak dan datang dari berbagai wilayah. Pesertanya berasal dari perwakilan Jawa Barat sebanyak empat tim, Banten empat tim, meliputi kota dan kabupaten, Kalimantan Timur dua tim, Cilacap dua tim, bahkan hingga keikutsertaan peserta dari Papua. Kami akan berusaha tampil beda di festival ini,” ujar Rina dalam keterangan resminya, Tangerang, beberapa waktu lalu.
Rina mengungkapkan, tujuan Festival Cisadane tahun ini adalah untuk menjadikan Sungai Cisadane menjadi lebih semarak.
"Kita juga adakan dayung pelajar dan kayak. Intinya, sungai harus terlihat semarak, penuh kegiatan, dan bisa dinikmati oleh siapapun," ujarnya.
Untuk mendukung festival tersebut, pihaknya juga akan menghadirkan stan khusus usaha kecil dan menengah (UKM) sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat yang menjalankan usaha. Tak ketinggalan, satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang dan 13 kecamatan turut memeriahkan Festival Cisadane.
“Nanti akan ada produk unggulan Kota Tangerang yang disajikan para UKM. Selain itu, ada SKPD dan kecamatan, yang akan menginformasikan seputar pembangunan dan melakukan pelayanan kepada masyarakat, seperti akta sehari jadi oleh Dukcapil (Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil ) dan lainnya. Kami berada di dekat Jakarta, harus mampu tampil beda,” imbuhnya lagi.
Upaya Pelestarian Budaya
Selain menjadi sarana hiburan masyarakat, lanjut Rina, penyelenggaraan Festival Cisadane juga ditujukan untuk upaya pelestarian budaya. Parade perahu hias, lomba tari tradisional,pentas seni Beksi Tarian Lenggang Cisadane, palang pintu, dan budaya lainnya akan ditampilkan.
“Lomba perahu sudah ada sejak lama, dan tari tradisional kian surut peminatnya. Ini yang harus kita lestarikan sebagai aset Kota Tangerang, agar tidak punah,” tuturnya.
Festival Cisadane 2015 berhasil menyedot perhatian jutaan masyarakat, bukan hanya masyarakat Kota Tangerang, melainkan juga masyarakat dari luar Kota Tangerang.
Wakil Wali Kota Tangerang, Sahrudin, mengatakan bahwa festival ini merupakan festival rakyat, dimana berbagai acara akan dihadirkan untuk masyarakat, dengan melibatkan masyarakat.
"Berbagai potensi akan dihadirkan di sini. Berbagai karakter budaya yang berkembang di kota ini akan dihadirkan. Ini akan menjadi salah satu sarana untuk menarik minat wisatawan untuk berkunjung. Penyelenggaraan festival ini sendiri bertujuan untuk melestarikan budaya, sekaligus mempromosikan objek wisata yang ada di Kota Tangerang,” tandasnya.
Sementara itu, Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya mengatakan, Festival Cisadane seharusnya bisa menasional, mengingat kedekatannya dengan Ibu Kota Jakarta.
“Melibatkan dan mengundang daerah lain untuk tampil di Festival Cisadane akan menambah kuat status festival itu. Semakin menasional, semakin heboh, semakin berkesan, dan menghibur publik, dengan tontonan yang asyik. Tangerang diuntungkan oleh posisi yang dekat dengan Jakarta. Pasar terbesarnya adalah Jakarta. Jadi, kalau bisa menarik orang Jakarta dengan berbagai even, itu sudah istimewa buat Tangerang,” katanya.
Menpar selalu melihat semua destinasi dalam tiga framework (bingkai), yang disebutnya 3A, yaitu atraksi, akses dan amenitas (fasilitas pendukung). Tangerang memiliki akses dan amenitas, tapi perlu lebih banyak atraksi kreatif.
“Perbanyak atraksi, naikkan kualitas atraksi, maka wisatawan akan datang,” katanya.