Kemenpar Tarik Pasar Timor Leste dengan Crossborder Festival

Madinah Suara.Com
Senin, 25 Juli 2016 | 17:02 WIB
Kemenpar Tarik Pasar Timor Leste dengan Crossborder Festival
Ilustrasi [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya menyatakan ingin mendatangkan wisatawan mancanegara (wisman), termasuk dari negara tetangga, Timor Leste, yang berbatasan dengan Nusa Tenggara Timur (NTT). Seni budaya dan kuliner bisa menjadi daya tarik bagi masyarakat Timor Leste ke Indonesia.

Saat ini, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) tengah menyiapkan Crossborder Festival, yang rencananya akan digelar di Atambua, pada 30 Juli 2016.

“Password-nya adalah musik, seni budaya dan kuliner. Crossborder festival (festival negara perbatasan) tidak hanya bisa dilakukan di Bintan, Batang, Aruk, dan Sambas Kalimantan Barat,
tapi juga bisa menggaet pasar Timor Leste,” katanya, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Menpar yang asli Banyuwangi ini mengatakan, saat menjadi Dirut PT Telkom, ia sudah tiga kali berkunjung ke Timor Leste dan memberikan pelatihan sumber daya manusia (SDM) di sana. Arief mengatakan sudah cukup hafal dengan kesukaan masyarakat Timor Leste, sehingga ingin agar lebih sering menggelar even di kawasan perbatasan itu.

”Untuk mencapai target kunjungan 20 juta wisatawan, banyak strategi yang harus dilakukan. Salah satunya adalah mengembangkan wisata perbatasan. Kami akan menggoda Timor Leste dengan kegiatan crossborder festival. Toh, mereka bebas visa kunjungan (BVK) ke Indonesia,” tambah Deputi Pengembangan Pemasaran Mancanegara Kemenpar, I Gde Pitana.

Lebih lanjut laki-laki yang pernah mengenyam pendidikan selama enam tahun di Australia itu menambahkan, keuntungan yang dapat diperoleh dari kegiatan wisata crossborder adalah terdapat hubungan emosional yang kuat antara masyarakat dengan wisatawan, karena biasanya terdapat akar budaya yang masih sama, atau bahkan ada hubungan kekerabatan antara wisatawan dengan masyarakat setempat.

”Atambua adalah salah satu area perbatasan yang sangat potensial untuk menarik wisatawan dari Timor Leste,” katanya.

Hal senada diungkapkan Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Pasifik Kemenpar ,Vinsensius Jemadu.

Laki-laki yang biasa disapa Inspektur VJ itu menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk mempromosikan pariwisata Indonesia, sekaligus mengajak masyarakat Timor Leste untuk berkunjung ke Indonesia melalui jalur perbatasan.

”Crossborder festival ini akan berbentuk konser musik, yang menampilkan tim kesenian dari Indonesia berkolaborasi dengan tim kesenian dari Timor Leste. Mereka akan menampilkan tarian, musik tradisional serta grup band, dan artis dari kedua negara,” ujarnya.

REKOMENDASI

TERKINI