Banyak pemberitaan yang menyebutkan ketika pemainnya terpaku dengan gawainya, kesadaran akan sekeliling seakan hilang. Hal ini mengandung resiko entah bertabrakan, menerobos properti orang lain, bahkan melanggar wilayah yang dinilai sebagai tempat suci, sakral dan juga tempat yang pusat keamanan tinggi.
Taufik membacakan tiga puisi yang berkisah tentang Keluarga Indonesia. Puisi pertama tentang bagaimana seorang anak menghormati ibunya, yang telah melahirkannya dan membersarkannya. Bagaimana sehendaknya seorang anak memuliakan orang tuanya di hari ulang tahunnya.
Menurut Taufik, Gerakan Kebaikan Keluarga Indonesia yang diusung GiGa harus didukung. Kegiatan tersebut merupakan gerakan hebat dalam mengembalikan keluarga Indonesia menjadi keluarga yang penuh kebaikan dan kesederhanaan.
"GiGa melakukan kegiatan yang hebat, kita harus dukung. Untuk bisa kembali hidup dalam kebaikan dan kesederhanaan, kuncinya tetaatan kepada Agama," katanya.
Berikut puisi pertama yang dibacakan Taufik Ismail dalam Gerakan Kebaikan Keluarga Indonesia.
Berilah Kado Bagi Ibunda Di hari ulang tahu kita jangan minta kado pada ibu kita, Ingat derita ibu mengandung, melahirkan kita.
Ingat susahnya ibu membesarkan, mendidik kita.
Sembilan bulan ibu mengandung kita, beban berat ditanggungkannya.
Ketika bayi lahir ibu berdarah-darah, ketika bayi lahir ibu menyambung nyawa antara hidup dan mati Ibu menderita...
Di hari ulang tahun kita, tidak pantas minta kado pada ibu kita Di hari ulang tahun kita, berilah kado pada ibunda.