Suara.com - Korupsi dianggap sebagai kejahatan yang luar biasa, karena memiliki efek yang besar terhadap kerugian negara dan bisa menyengsarakan rakyat. Itulah yang menjadi alasan mengapa di Indonesia, banyak gerakan atau organisasi antikorupsi.
Sayangnya, hal ini masih terasa asing bagi banyak pemuda di Indonesia. Padahal, generasi muda memegang peranan penting untuk mengubah karakter bangsa. Mereka cenderung apatis dan tidak mau berurusan dengan isu korupsi yang sangat politis ini.
Beranjak dari kondisi yang memprihatinkan ini, pada Juni 2010, Transparency International Indonesia, menggelar sebuah Focus Group Discussion (FGD), yang pertama kali diadakan di SMA Kolese Gonzaga, membicarakan tentang definisi korupsi dan bagaimana menjadi generasi anti korupsi pada sekitar 20 orang peserta dari SMA tersebut.
Hasilnya, para peserta diskusi yang hadir sangat semangat untuk membangun sebuah komunitas yang tujuannya menjadi wadah pergerakan pemuda anti korupsi pada 2 Juli 2010, bernama Suara Pemuda Anti Korupsi atau biasa disingkat dengan SPEAK.
"Salah satu riset dari Transparency International Indonesia pda tahun 2010 menyebut bahwa korupsi juga bisa diberantas oleh pemuda. Jadi sebenarnya, mencetak generasi muda anti korupsi ini sama saja dengan mempersiapkan masa depan Indonesia yang bersih dari praktik korup," kata Anindita Kusuma Listya, salah satu pendiri SPEAK.
Penyadaran dan Pengetahuan
Berbeda dengan KPK, Transparency International Indonesia atau ICW yang fokus pada advokasi dan kampanye pemberantasan kasus korupsi, SPEAK, lanjut Dita, biasa ia disapa, hanya berfokus pada penyebaran kesadaran dan pengetahuan antikorupsi di kalangan anak muda, agar mereka bisa mencari solusi di lingkungan sekitar, terkait problem korupsi yang ditemuinya.
Untuk membawa Indonesia bersih dari korupsi, berbagai kegiatan dilakukan SPEAK, yang berbasis kampanye raising awarenes dan peningkatan kapasitas anak muda, karena nantinya merekalah yanh akan secara profesional masuk ke dalam sistem, dan dalam berkarya akan menerapkan nilai-nilai yang diyakini dan dipegangnya sejak usia muda.
Dari sisi inilah, SPEAK mampu masuk dengan upaya internalisasi nilai-nilai pecegahan tersebut, yaitu nilai transparansi, akuntabilitas dan integritas.
"Meskipun program kerja kami tidak banyak, namun kami selalu memastikan dalam setiap program dan kegiatan, nilai-nilai tersebut harus selalu menjadi landasan yang dapat di-diseminasi-kan pada pemuda," ungkap dia.
Dalam menjalankan misinya, jelas dia lagi, SPEAK juga mengembangan empat program utama, yakni SPEAK Forum, yang merupakan diskusi dan seminar yang diadakan setiap bulan oleh SPEAK.
Tujuan dari acara ini adalah menyajikan pengetahuan yang bisa memberikan kebermanfaatan bagi para peserta, sehingga mereka dapat menerapkan ilmu yang mereka dapatkan di SPEAK Forum ke keseharian mereka. SPEAK Forum juga biasa dijadikan ajang berkumpul dan berjejaring bagi pemuda atau aktivis muda untuk berdiskusi, bertukar pikiran, hingga memetakan masalah sosial.
SPEAK Goes To School
Selanjutnya ialah SPEAK Goes to School sebuah workshop peningkatan kemampuan Pengurus OSIS SMA. Program ini merupakan sarana belajar bagi Pengurus OSIS SMA se-Jabodetabek untuk meningkatkan kemandirian Pengurus OSIS dalam menjalankan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan pengawasan terhadap sekolah masing-masing.
Ada pula SPEAK Institute yang merupakan program dalam bentuk rangkaian training dan workshop inisiatif anti korupsi bagi individu terpilih, usia 16-25 tahun. SPEAK Institute akan melahirkan orang-orang yang tadinya hanya gelisah dengan masalah korupsi di sekitarnya, menjadi orang yang dapat menyelesaikannya sendiri.
Dan yang terakhir ialah SPEAK Festival yang merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh SPEAK dalam rangka memperingati hari anti-korupsi se-dunia.
Dengan beragam kegiatan dan program ini, SPEAK berharap nantinya cita-cita membangun Indonesia Baru Tanpa Korupsi bisa tercapai sesuai dengan janji para anggota SPEAK, yakni “Kami generasi baru Indonesia, dimana pun berkarya, bersama membangun Indonesia bersih dari korupsi”.
Sampai saat ini, kata Dita, SPEAK memiliki anggota aktif yang terlibat sebagai penggerak organisasi, yang kurang lebih berjumlah 25 orang, dengan lebih dari 100 volunters dan 7 ribu pendukung di media sosial.
Bagi kamu yang juga peduli dengan masa depan bangsa dan tertarik mengikuti berbagai kegiatan SPEAK, kamu bisa memgisi form 'How to Join' yang ada di mini-site SPEAK atau pun mengirimkan data diri melalui email [email protected]. Semua anak muda dalam rentang usia 15-24 tahun sudah tercatat sebagai anggota komunitas, dan akan menerima update kegiatan yang bisa mereka ikuti dari program-program SPEAK.
"Ke depannya, komunitas ini juga diharapkan dapat membantu mendorong minat, pengetahuan dan keberanian anak muda Indonesia untuk memperkuat penerapan prinsip antikorupsi," jelas Dita.