Menpar Arief Yahya Resmikan Komunitas Penyelam Perempuan

Ririn Indriani Suara.Com
Jum'at, 22 Juli 2016 | 17:00 WIB
Menpar Arief Yahya Resmikan Komunitas Penyelam Perempuan
Menpar Arief Yahya saat meresmikan Komunitas Perempuan Penyelam Indonesia di Balairung, Gedung Sapta Pesona, Jalan Merdeka Barat, Jakarta, Rabu (20/7/2016). (Suara.com/Dinda Rachmawati)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya meresmikan Komunitas Indonesia Women in Diving (Perempuan Penyelam Indonesia) di Balairung, Gedung Sapta Pesona, Jalan Merdeka Barat, Jakarta, beberapa waktu lalu.

"Diving berarti 'Dive in Action (aksi selam)'! Maka semua diver (penyelam) memakai inisial D," ucapnya saat menyambut Devina Veronica (Putri Wisata Bahari), Dhina Sabrina (Miss Scuba Diving), dan Dayu Hatmati, salah satu dari para tokoh perempuan yang mempunyai hobi selam. Ada juga beberapa selebritas, seperti Marischka Prudence dan Gemala Hanafiah.

Menurut Arief, dua syarat sudah dimiliki oleh para women divers (penyelam perempuan).

Pertama, Indonesia sudah terbukti memiliki the best diving spot in the world, lokasi penyelaman terbaik di dunia. Indonesia juga memiliki coral terhebat, terlengkap, dan terbaik di dunia. Pantai terpanjang nomor dua di dunia juga dimiliki Indonesia.

"The best snorkel site versi CNN International ada di Raja Ampat dan Labuan Bajo, baru disusul Kepulauan Galapagos di lautan Pasifik Ekuador," jelasnya.

Kedua, semua diver itu sudah pasti punya passion (kesukaan) yang sama, cinta keindahan bawah laut.

Laki-laki asal Banyuwangi itu menambahkan, diving termasuk dalam wisata bahari, yang menyangkut tiga bidang, yakni coastal zone atau bentang pantai, sea zone (zona laut), dan under water zone (zona bawah laut).

"Wisata bahari hanya merupakan 10 persen dari total perolehan pariwisata Indonesia. Sedangkan dari jumlah itu, underwater hanya 15 persen saja. Jadi sangat kecil nilai dan persentasenya," jelasnya.

Peresmian komunitas ini, menurut Menpar Arief, bertujuan untuk mengakomodir gerakan para perempuan yang menyukai keindahan bawah laut. Ia mengingatkan mereka untuk selalu membawa kantung kecil atau biasa disebut mesh bag saat menyelam, untuk memungut sampah yang ditemui saat berada di laut atau titik-titik penyelaman.

Arief berharap, kebiasaan baik ini akan terpupuk dan keindahan bawah laut Indonesia akan tetap terjaga.

Indonesia Miliki 700 Spot Diving
Indonesia memiliki lebih dari 700 spot diving dan snorkeling (titik selam). Beberapa di antaranya sudah terkenal, antara lain Sonegat, Pulau Keraka, Pulau Syahrir Batu Kapal, Pulau Hatta, dan Pulau Ai.

Bukan itu saja, Indonesia juga memiliki 20 titik penyelaman di Bunaken-Sulawesi Utara, Taman Nasional Wakatobi, 88 titik penyelaman di Selat Lembeh-Sulawesi Utara, serta tiga spot diving di Pulau Weh, Aceh.

Sejumlah titik penyelaman yang tersebar di Labuan Bajo, Pulau Komodo, dan Pulau Rinca-Nusa Tenggara Timur, 50 titik menyelam laut Alor, 28 titik penyelaman di Derawan, spot diving di Teluk Cenderawasih dan Raja Ampat, juga sangat indah.

Arief menambahkan, lokasi perairan Indonesia, yang merupakan pusat dari corral triangle, hingga pusat fauna unik dan langka, ada di Indonesia. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki lebih dari 17.000 pulau dan menjadi salah satu pusat corral reef triangle, yang memiliki berbagai lokasi diving berpanorama indah dan unik.

"Saat ini, pendapatan dari wisata bahari US$ 1 miliar, atau hanya 10 persen dar pariwisata nasional. Kita proyeksikan tumbuh 4 kali lipat menjadi US$ 4 miliar. Malaysia saja sudah US$ 8 miliar, padahal top destination diving-nya cuma ada tiga, sementara jita kita punya 33," papar Arief.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Scuba Diver AustalAsia Ocean Planet Edisi Indonesia, Nunung Hasana mengatakan, branding-advertising-selling (promosi-periklanan-penjualan) merupakan hal penting untuk terus digenjot Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Menciptakan komunitas diving seperti ini juga dinilai merupakan cara cerdas untuk menggaet wisatawan yang berasal dari komunitas pencinta wisata dengan minat khusus, misalnya diving, surfing (berselancar), dan wisata bahari lainnya.

”Kalau target Kemenpar adalah 20 juta wisman (wisatawan mancanegara), maka itu bukan hal yang sulit. Komunitas diving dan surfing dunia sudah lebih dari itu. Kita buat pertemuan diving seluruh dunia, maka target itu pasti terlampaui sebelum 2019,’’ ungkap perempuan yang sudah menekuni dunia diving sejak 1975 tersebut.

REKOMENDASI

TERKINI