Penyelenggaraan Borneo Extravaganza ini akan dimeriahkan dengan pertunjukan seni budaya, berupa tarian dan musik, atraksi budaya Dayak, Tionghoa, dan tarian Melayu, serta pameran kerajinan khas Kalimantan, seperti anyaman dan permata dari Martapura, Kalsel dan masih banyak lagi.
”Mari datang ke Kalimantan dan saksikan kehebatan kami di Batam,” ujar Mohandas berpromosi.
Sementara, Menteri Pariwisata (menpar), Arief Yahya menilai, pemilihan tempat promosi yang dilakukan beberapa provinsi di Kalimantan sudah tepat, yaitu dengan menjadikan Batam sebagai hub (penghubung) untuk mempromosikan pariwisata dengan tema Borneo.
"Tempat terbaik nomor satu untuk hub promosi adalah Bali, karena 40 persen wisman (wisatawan mancanegara) di Indonesia masuk via Bali. Kedua, Jakarta, 30 persen, dan ketiga Batam, 20 persen. Faktor jarak yang relatif dekat (proximity) dan akses yang bisa menjangkau ke semua provinsi di Kalimantan menjadi alasan yang tepat untuk memilih Batam sebagai titik hub," kata Arief.
Selain itu, jumlah orang yang masuk via Batam bukan hanya orang Singapura saja, yang jumlahnya sekitar 3,5 juta orang, tapi juga ekspatriat yang jumlahnya hampir 1,5 juta orang, plus wisman Singapura yang per tahunnya mencapai 15,5 juta orang.
"Batam dan Bintan punya pasar yang strategis," ujarnya.