berkacamata itu lagi.
Sekadar informasi, saat ini Indonesia sudah membebaskan visa bagi 169 negara. Mulanya diberlakukan kepada 15 negara, kemudian ditambah menjadi 45 negara. Setelah itu, bertambah lagi menjadi 90 negara. Terakhir, jumlahnya mencapai 169 negara.
“Travel Industry Exhibition di Luna Park sekaligus menjadi momentum untuk mempromosikan Bali and Beyond lebih gencar lagi. Kami ingin destinasi di sekitar Pulau Dewata juga ikut maju. Bali menjadi hub city (kota penghubung). Setelah menikmati Bali, baru didistribusi ke luar Bali," katanya.
Selain Bali, Indonesia juga punya “10 Bali baru”, yang secara simultan mulai perlu diperkenalkan kepada publik Australia. Tujuh dari 10 Bali baru tersebut masuk dalam kategori wisata bahari.
"Turis Australia suka dengan tantangan di tepi pantai, dengan ombak dan surfing (berselancar),” kata Pitana.
12 Pelaku Industri Indonesia Turut Meramaikan
Secara terpisah, Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pasar Asia Pasifik Kemenpar, Vinsensius Jemadu, mengaku optimistis dengan peningkatan kunjungan wisatawan Australia. Menurutnya, antusiasme para pelaku industri pariwisata Indonesia menjadi salah satu kunci kesuksesan ini.
“Tahun lalu, hanya ada dua pelaku industri pariwisata yang ikut berpromosi di even yang sama. Sementara di 2016, jumlahnya melonjak menjadi 12 pelaku industri pariwisata. Antusiasme menggaet pasar Australia sangat tinggi. Kali ini, para pelaku industri yang ikut antara lain Cahaya Duta Batam, Vital Idola Pesona T&T, Harris Hotel Batam, Mulia Hotel, Melia Hotel, Purimas, hingga Omie Tour di Kalimantan,” terangnya.
Selain itu, delegasi Wonderful Indonesia, yang dipimpin oleh Kepala Bidang Pameran Asia Pasifik Kemenpar, Rita Sofia, juga membawa serta penari dan pemusik asal Bandung, World Ethnic dan Jember Fashion Carnaval.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya menyatakan, masyarakat Negeri Kanguru memang sangat menyukai wisata bahari.