Adapun delapan industri pariwisata dari Indonesia yang dipertemukan dengan Australian buyers (pembeli) tersebut diharapkan dapat menghasilkan perjanjian bisnis terkait pariwisata yang menguntungkan kedua pihak. Lebih jauh, tujuan dari sales mission ini adalah untuk memberikan informasi intens mengenai perkembangan pariwisata Indonesia kepada Australia, sehingga dapat dibuat paket-paket perjalanan baru.
“Bali tetap menjadi destinasi yang paling diminati. Namun Indonesia masih punya banyak lagi destinasi lain yang juga sangat menarik dan atraktif. Silakan ke Indonesia,” tambah Vinsen.
Sepuluh destinasi lain yang bakal ditawarkan dalam sales mission Sydney dan Canberra antara lain Greater Batam (Aceh, Riau Islands, Riau, West Sumatra), Medan, Greater Jakarta (Jakarta, Banten dan Jawa Barat), Bandung, serta Joglosemar (Daerah Istimewa Yogyakarta, Solo, Semarang).
Selain itu, ada juga Greater Bali (Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Banyuwangi), Lombok, Makassar, dan Coral Triangle (Wakatobi, Bunaken, Raja Ampat).
“Wisman Australia kan suka wisata bahari dan adventure (petualangan). Di sales mission ini, kami akan tunjukkan bahwa berwisata ke Indonesia akan lebih murah, lebih asyik, dengan standar internasional yang tidak kalah dengan negara lain,” jelasnya.
Sementara itu, Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya menyebut data dua bulan terakhir, yaitu April dan Mei 2016, jumlah outbond travellers (wisatawan kegiatan luar ruang) dari Australia cukup menaikan rasa percaya diri. Indonesia menjadi destinasi terfavorit dan terbanyak, mengalahkan New Zealand yang selama ini menjadi tujuan wisata terbesar mereka.
"Dua bulan itu, April-Mei 2016, peta pariwisata atau outbond Australia mulai bergeser ke Indonesia," katanya.
Pernyataan Menpar ini juga diamini data dari Australia Bureau of Statistics (ABS), yang menyatakan bahwa Indonesia merupakan tujuan utama dan berada pada peringkat pertama tujuan orang-orang Negeri Kanguru itu untuk berwisata.
Data yang dicatat Mei 2016 adalah 108,5 ribu wisatawan Australia telah datang ke Indonesia, naik 16,4 persen dari capaian 2015, yang sebanyak 92,8 ribu orang, yang juga naik 1,3 persen dari April 2016, yang mencapai 106,6 ribu orang.
Pada Mei 2016, wisatawan Australia ke Selandia Baru tercatat 104,6 ribu orang dan April 2016 mencapai 99,4 ribu orang.