Majukan Wisata Bawah Laut, Lembata Genjot Kualitas SDM

Yazir Farouk Suara.Com
Sabtu, 16 Juli 2016 | 10:12 WIB
Majukan Wisata Bawah Laut, Lembata Genjot Kualitas SDM
Ilustrasi menyelam [Pixabay]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) terkenal dengan sembilan titik eksotis objek wisata bawah laut atau underwater tourism yang dimiliki. Untuk memaksimalkan objek wisata tersebut, Lembata telah bekerja sama dengan Rebreather Association International Divers (RAID).

"Kami sudah menggandeng RAID International. Mereka akan memfasilitasi dan melatih sejumlah diver (penyelam) lokal Lembata menjadi diver guide profesional,” kata Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur, yang didampingi Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Lembata, Longginus Lega, Lembata, Kamis (14/7/2016).

Menurut Sunur, underwater tourism di Lembata sudah saatnya menjadi primadona. "Kami ingin mengorbitkan underwater tourism Lembata ke level dunia. Kita harus berpikiran global, agar cepat naik kelas," ujarnya.

Untuk urusan sumber daya alam, Sunur tak khawatir. Alam Lembata, kata dia, sudah banyak dikaruniai banyak keindahan. Sebagai salah satu wilayah transisi flora dan fauna antar dua benua, Asia dan Australia, banyak biota laut yang unik dan langka, yang bisa dijumpai para penyelam.

Itu belum termasuk Batu Tara, sebuah pertunjukan spektakuler dari gunung berapi bawah laut yang meletus setiap 20 menit sekali. Pemandangan letusan tersebut akan menjadi pengalaman wisata yang tidak akan pernah dilupakan pengunjung. Lembata, menurut Sunur, tinggal meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).

"Kami harus menjadi tuan rumah di daerah sendiri. Jangan sampai, ketika ada kebutuhan tamu untuk diving di Lembata, kita harus mendatangkan dive guide dari luar daerah. Ke depan, hal itu tidak boleh terjadi lagi," ujarnya menuturkan.

Dalam kerjasama ini, RAID menawarkan rangkaian lengkap program akademik penyelam online dari pemula sampai tingkat instruktur untuk snorkeling (menikmati dunia bawah laut), scuba, dan freediving (menyelam).

Rencananya, pada tahap I, para Instruktur RAID akan melatih lima orang dari Pemerintah Kabupaten Lembata untuk menjadi dive guide. Mereka adalah Polykarpus Kuya, Lodovikus N Atawolo, Marselus Bao Irak, Rofinus Marianus Menteiro, dan Hyronimus DM Wukak.

Kelima orang ini akan mengambil kursus dari tingkat open water (pengetahuan tentang laut) hingga rescue (tindakan penyelamatann) mulai 18 Juli 2016. Tempat pelaksanaan pelatihan adalah di Tulamben, salah satu dive spot terbaik di Lembata.

Beberapa waktu lalu, Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya menyebut, Lembata sudah terkenal dengan wisata baharinya sejak dulu. Sayangnya, syarat 3A (atraksi, akses, dan amenitas) belum mencukupi.

REKOMENDASI

TERKINI