Suara.com - Viral Fest Asia 2016, yang rencananya digelar di Garuda Wisnu Kencana (GWK), Bali, akan dihadiri Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya, Jumat (15/7/2016). Ia menyebut, ada tiga alasan penting untuk hadir dalam pesta besar para digital content (konten digital) tersebut.
"Pertama, forum ini tempat bertemunya komunitas medsos (media sosial) Youtuber, yang ahli mem-viral (menyebar)-kan karya-karya video sosial mereka," ujarnya di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Keindahan alam, keragaman budaya, tradisi, adat istiadat, dan kesenian adalah kekuatan atraksi pariwisata Indonesia. Video dinilai bisa membuat orang terpikat dan menjadi sarana promosi yang efektif.
"Sebanyak 60 persen orang paling suka lihat video atau gambar bergerak. Sekitar 35 persen orang suka foto statis, dan 5 persen lainnya suka membaca teks," jelas Arief.
Melalui acara ini, Arief merasa perlu kenal secara akrab dengan para pembuat dan up loader (penayang) Youtube dan video di medsos.
"Komunitas Youtubers ini juga bagian dari C dalam pentahelix, salah satu kunci sukses promosi dan pengembangan pariwisata. Pentahelix adalah kolaborasi aktif antara akademisi, pelaku usaha, komunitas, pemerintah, dan media," kata Marketeer of The Year 2013 versi MarkPlus itu.
Kedua, Great Bali adalah destinasi utama pariwisata Indonesia. Pemilihan pesta para Youtubers di Pulau Dewata ini dinilai sangat menguntungkan Indonesia, karena semua pegiat medsos akan berkumpul.
"Sudah otomatis, mereka akan merekam keindahan pariwisata Bali dengan baik, kemudian akan terpublikasikan di digital media dengan gencar, karena mereka punya penggemar, punya fans, punya teman, punya followers (pengikut), yang dengan mudah akan meng-klik hasil karya mereka di Bali, termasuk pertemuan itu," ungkapnya.
Lokasi di GWK sendiri merupakan salah satu kawasan andalan di Bali, yang mana sebuah drone (pesawat tanpa awak) akan mengambil gambar dari atas. Acaranya sendiri akan digelar selama dua hari, sehingga diperkirakan para tamu itu akan menghabiskan 3-5 hari di Bali..
GWK merupakan taman budaya bertaraf internasional, yang dirasa tepat untuk dijadikan tempat berkumpul 8.000 orang, mulai 15 Juli 2016 itu. Expedisi Elang Nusantara Telkomsel, yang menerbangkan drone dari Sabang dan Merauke, yang melintasi lebih dari 50 kota di Indonesia itu akan melintasi GWK.
"Bali selalu dianggap sebagai destinasi kelas dunia untuk even berkelas internasional, mulai dari musik, seni, budaya, olahraga, bahkan untuk KTT (konferensi tingkat tinggi) pemerintah. Kami sangat senang bahwa Bali telah dipilih sebagai tempat untuk Viral Fest Asia," kata Arief lagi.
Tujuan Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia adalah untuk menarik wisatawan dari seluruh dunia, agar mau mengunjungi Indonesia.
"Tahun ini, kementerian saya telah memulai kampanye agresif untuk menarik lebih banyak wisatawan, agar mau mengunjungi bangsa kita. Kita ingin mencapai target, yaitu 15 juta wisatawan per bulan. Kami harap, Viral Fest Asia, dengan tema ‘Celebrate Asia' ini merupakan cara yang sempurna untuk mendorong semua wisatawan Asia berkumpul dalam acara ini," tegas laki-laki jebolan ITB Bandung, Surrey University England, dan Unpad Bandung itu.
Arief menyatakan sudah punya rencana khusus untuk mempromosikan pariwisata. Salah satunya melalui digital dan medsos, yang dinilai kreatif dan pintar untuk memajukan pariwisata.
"Kami akan all out (semaksimal mungkin) di media sosial, promosi, dan PR (humas), dengan mengintegrasikan semua potensi yang ada, termasuk endorser (pendukung)," ujarnya.
Ketiga, lanjut menpar, kegiatan ini sudah pasti memiliki media value (nilai) yang besar, karena diikuti oleh 12 negara dan diliput oleh media internasional dan nasional.
"Ini akan menjadi viral yang kuat dan bisa mempengaruhi publik di media digital. Kita harus memulai dari digital. Itu seperti keniscayaan, yang tidak bisa dihindarkan," kata laki-laki asal Banyuwangi itu.