Kemenpar Eksplorasi Singapore SMF dan AMITE

Madinah Suara.Com
Jum'at, 15 Juli 2016 | 15:01 WIB
Kemenpar Eksplorasi Singapore SMF dan AMITE
Iklan pariwisata Kementerian Pariwisata Pesona Indonesia [kemenpar.go.id]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - MICE atau meetings, inventions, conferences, exhibitions menjadi perhatian serius Kementerian Pariwisata (Kemenpar) untuk menggaet wisatawan mancanegara (wisman) dari Singapura. Dua even, yaitu Singapore MICE Forum (SMF) & Asia Meeting & Incentive Travel Exchange (AMITE) 2016 akan dilangsungkan di Sands Expo & Convention Center, Singapura, 27-29 Juli 2016, untuk menebar pesona Wonderful Indonesia.

”SMF & AMITE 2016 merupakan kegiatan business to business meeting (pertemuan masyarakat bisnis), sekaligus MICE forum, yang diselenggarakan setiap tahunnya oleh SACEOS (Singapore Association of Convention & Exhibition Organisers & Suppliers). Kami menawarkan keuntungan bagi mereka yang hendak meeting ke Indonesia,” ujar Deputi Pengembangan Pemasaran Mancanegara, I Gde Pitana kepada wartawan, beberapa waktu lalu.

Dalam paparan Pitana, Kemenpar menjadi sponsor dan memiliki kesempatan promosi dalam kegiatan tersebut.

“Salah satunya mendapatkan branding exposure (promosi) pada seluruh material promosi SMF&AMITE 2016, appointment set (perjanjian) untuk 8 pembeli Indonesia serta passes (izin masuk) untuk 8 delegasi Kemenpar pada forum tersebut. Kita akan siapkan dengan matang di hadapan mereka,” ujar Pitana.

Bukan itu saja, imbuh Pitana, Kemenpar juga akan mensponsori pelaksanaan closing reception (acara penutupan) untuk 100 orang dan famtrip (perjalanan) ke Jakarta dan Bali untuk 40 pembeli.

”Selain itu, kita bawa 8 industri pariwisata untuk memperkenalkan semua yang kita miliki, keindahan yang kita punya dan kita andalkan, terutama 10 destinasi selain Bali,” ujar Pitana.

Ke-8 industri yang diboyong Kemenpar adalah Indonesia National Convention Bureau-Jakarta, Montigo Resorts Nongsa-Batam, Bintan Lagoon-Bintan, The Laguna Bali & The St Regis Bali wwa

Resort-Bali, Bhara Tours-Jawa Barat, BAM Tours-Bali, Pacific World-Bali, dan Panorama Destination-Jakarta.

”Yang terpenting adalah pertemuan sellers (penjual) Indonesia dengan buyers (pembeli) berkualitas untuk menarik wisatawan, agar membeli paket wisata ke Tanah Air kita,” jelas laki-laki asal Bali itu.

Acara ini akan diisi berbagai aktivitas, di antaranya business meeting, pelayanan informasi pariwisata, Singapore MICE Forum, penampian seni pada jamuan makan malam untuk buyers & closing reception, business appointment sellers dan buyers.

Para tamu undangan VIP yang akan hadir antara lain Ms Janet Tan Collis (President, SACEOS), Mr S Isarwan (TBC, Minister for Trade and Industry of Singapore), Deboran Sexton (President & Chief Executive Officer, PCMA), David Audrain (Executive Director, SISO), Kai Hattendorf (Managing Director, UFI), Kevin Hinton (CEO SITE), Walter Yeh (President, AFECA), Geoff Donaghy (President AIPC Nature Society Singapore), Lionel Yeo (Chief Executive of STB), dan Prof Vijay Sethi (Chief Executive of STB).

Kemenpar berharap, wisata MICE akan terus meningkat signifkan dari hari ke hari. MICE ditargetkan naik 10 persen pada 2019. Visi untuk menjadikan Indonesia sebagai destinasi unggulan MICE yang berdaya saing global itu akan terus diusahakan oleh Kemenpar.

Indonesia di Ranking 42

Berdasarkan International Congress and Convention Association (ICCA) 2014, Indonesia berasa di ranking ke-42 dunia, dengan 76 meetings. Sementara Singapura berada di peringkat 29, dengan 142 meetings, Malaysia di 30 dengan 133 meetings, dan Thailand pada 33 dengan 118 meetings.

Di Asia Pasifik dan Timur Tengah, Indonesia di peringkat 12, Singapura 6, Malaysia 7, dan Thailand 8. Kemenpar menargetkan diri naik pada 2020, ke posisi 8 Asia Pasifik.

Sekadar informasi, di Association of Southeast Asian Nations (ASEAN), peringkat kota yang paling diminati MICE masih Singapura (142), disusul Kuala Lumpur peringkat 8 (79 meetings), Bangkok di posisi 9 dengan 73 meetings, Bali ke-15 baru dengan 38 meetings. Jakarta di papan ke-26 dengan 19 meetings, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di posisi 49 dengan 10 meetings.

Jadi target 2020 adalah menaikkan peringkat Indonesia di Asia Pacifik, dari papan ke-12 menuju 5 besar, dari jumlah events 76 menjadi 150, dan meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) MICE dari 5 persen, menjadi 10 persen, serta menaikkan jumlah pendapatan sebesar USD 2,5 miliar.

Sementara itu, Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya, menyebut MICE merupakan potensi yang terpendam dari Wonderful Indonesia. Bali, Nusa Dua, Jakarta, Surabaya, DIY, Bandung, Medan, Makassar, Balikpapan, Manado adalah destinasi yang bisa dikembangkan.

"Kita harus hadir untuk memenangkan tender (penawaran) sebagai tuan rumah MICE. Kita harus sangat agresif," ujarnya di Jakarta.

Ia mencontohkan Bali, yang bisa menjual paket MICE Bali selama 5-7 hari, dengan fasilitas free (bebas) di banyak destinasi unggulan atau melihat atraksi di Bali. Paket itulah yang nanti dikerjasamakan dengan industri lain dan pemerintah.

"Itu paket yang menarik, karena dapat MICE dan dapat tur. Toh, tidak semua fasilitas tur akan dipakai semua, tapi kita bisa menawarkan semuanya," katanya. 

 

 

 

 

REKOMENDASI

TERKINI