Bagi Australia, Bali Adalah Rumah Kedua

Madinah Suara.Com
Rabu, 13 Juli 2016 | 16:03 WIB
Bagi Australia, Bali Adalah Rumah Kedua
Ilustrasi liburan. (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pitana menandaskan, kegiatan ini dilaksanakan dengan pra system appointments (sebelum perjanjian) dan table top exhibition (forum bisnis yang dirancang untuk mempertemukan pelaku industri pariwisata), yang dilengkapi dengan program seminar, diskusi panel, dan simposium tentang topik-topik seperti e-pariwisata.

”Pameran ini juga punya wibawa yang baik, karena didukung oleh AFTA Travel Accreditation Scheme (ATAS) dan Travel Grup Harian, serta The Travel Industry Mentor Experience (TIME). Peluangnya terbuka lebar untuk kembali dapat mempromosikan destinasi kepariwisataan Indonesia secara lebih utuh dan variatif,” ujar laki-laki berhobi badminton ini.

Untuk tujuan tersebut, Kemenpar menyewa lahan nomor A13-A15, yang akan diisi bersama dengan industri pariwisata. Pelaku industri yang akan ikut di perhelatan tersebut adalah Harris Hotel Batam, PT Vital Idola Pesona T&T, Tanjung Pinang, PT Cahaya Duta Batam, PT Anugerah Indonesia, Tanjung Pinang, Hotel Aston Tanjung Pinang, Come2Indonesia, Bali, Puri Mas, Lombok, dan Jakarta Hotels Association.

”Ini adalah keikutsertaan yang ke-2 kalinya. Kami akan terus konsisten dan berusaha menjaga Indonesia, agar menjadi negara kunjungan pertama di Australia,” kata Pitana.

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) telah melakukan promosi Wonderful Indonesia di Australia dengan cukup gencar, baik secara digital maupun non digital. Salah satunya dengan kegiatan outdoor (luar ruang), dengan membungkus tram di Melbourne, yang melintas di pusat kota. Australia merupakan salah satu negara bebas visa kunjungan (BVK), dimana Indonesia sudah memberlakukannya ke 169 negara di dunia.

Arief menyebut adanya “10 Bali baru” yang secara simultan harus mulai diperkenalkan kepada publik Australia, antara lain Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Mandalika, Wakatobi, Kepulauan Seribu dan Morotai.

Menpar membagi wisata bahari Indonesia dalam tiga besar. Pertama, coastal zone atau wisata bentang pantai. Kedua, underwater atau wisata bawah laut. Ketiga, sea zone, wisata antar pulau yang biasa dilakukan dengan yacht atau perahu pesiar. 

REKOMENDASI

TERKINI