Menurut Arief, capaian dalam dua bulan terakhir ini cukup menaikkan kepercayaan diri Indonesia untuk eksplorasi lebih dalam pada pasar Australia. Destinasi warga Australia selama ini paling besar ke Bali.
"Ini momentum, sekaligus momen untuk mempromosikan Bali and Beyond lebih gencar lagi, agar destinasi di sekitar Pulau Dewata juga ikut maju. Destinasi lain, seperti Banyuwangi, Lombok, Wakatobi, Labuan Bajo, Bromo, termasuk Borobudur Jawa Tengah-DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta) juga harus berkolaborasi dengan industri di Bali," katanya.
Arief menyebut adanya “10 Bali baru” yang secara simultan harus mulai diperkenalkan kepada publik Australia, antara lain Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Mandalika, Wakatobi, Kepulauan Seribu dan Morotai..
Menpar membagi wisata bahari Indonesia dalam tiga besar. Pertama, coastal zone atau wisata bentang pantai. Kedua, underwater atau wisata bawah laut. Ketiga, sea zone, wisata antar pulau yang biasa dilakukan dengan yacht atau perahu pesiar.
"Turis Australia suka dengan tantangan di tepi pantai, dengan ombak dan surfing (berselancar). Kita punya banyak lokasi baru, dari Banyuwangi, Mentawai hingga Nias," katanya.