Suara.com - Tingkat hunian hotel di kawasan Puncak-Cianjur, Jabar, sepanjang libur panjang Lebaran 2016, meningkat 30 persen dibandingkan Lebaran tahun sebelumnya.
Humas Palace Hotel Cianjur, M Chusnul saat dihubungi, Minggu, mengatakan, tercatat sejak beberapa hari menjelang Lebaran dari ratusan kamar yang dimiliki 95 persen hingga H+3 masih terisi dan hingga Minggu kamar yang masih terisi mencapai 60 persen.
"Dibandingkan tahun lalu, ada peningatan hingga 30 persen dibandingkan tahun lalu. Hampir seratusan kamar yang ada terisi sampai Sabtu dan Minggu ini masih ada puluhan kamar yang terisi sampai beberapa hari kedepan," katanya.
Sementara sebaliknya sejumlah pengelola hotel di kawasan yang yang sama mengeluhkan turunnya tingkat hunian dibandingkan lebaran tahun lalu, meskipun tidak begitu besar.
Mereka menduga berkurangnya tingkat hunian karena beberapa faktor salah satunya jarak tempuh untuk sampai ke wilayah Cipanas dari Bogor yang lama karena macet parah di jalur tersebut.
"Untuk tahun ini memang ada penurunan tapi tidak terlalu besar, tingkat hunian mencapai 75 persen dibandingan libur lebaran tahun lalu yang mencapai 80 persen. Faktor macet membuat pelancong memilih hotel di wilayah lain untuk menghabiskan libur hari raya," kata Dadeng staf hotel berbintang di Jalan Raya Cipanas.
Dia menjelaskan, meskipun telah menawarkan sejumlah diskon untuk pelancong yang datang, padatanya antrean untuk sampai ke wilayah Cipanas, membuat pelancong memilih hotel terdekat dimana mereka terjebak antrian tepatnya di kawasan Bogor.
"Harapan kami pengusaha ada solusi dari pemerintah daerah maupun pusat, atas kemacetan yang selalu terjadi di Jalur Bogor-Cianjur, setiap musim libur. Ada Puncak II yang kami nilai sangat efektif untuk mengatasi macet di Jalur Puncak dan mengembalikan kawasan Puncak-Cianjur, sebagai daerah wisata yang harus dikujungi tanpa macet," katanya.
Dia menambahkan, sejak dibukanya tol Cipularang, pariwisata di kawasan utara Cianjur seperti "mati suri" karena pelancong harus menghabiskan waktu berjam-jam terjeba macet untuk sampai ke wilayah Cipanas dan memilih kota lain untu menghabiskan liburan."Kami berharap Cipanas bisa menjadi daerah kujungan wisata wajib seperti dulu," katanya. (Antara)