Tingkatkan Kunjungan Wisman, Lion Air Buka Rute Macau-Manado

Ririn Indriani Suara.Com
Selasa, 05 Juli 2016 | 15:05 WIB
Tingkatkan Kunjungan Wisman, Lion Air Buka Rute Macau-Manado
Ilustrasi pesawat-pesawat milik maskapai Lion Air (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Maskapai penerbangan nasional,  Lion Air mulai memberlakukan penerbangan Macau-Manado, Senin (4/7/2016). Sebanyak 205 wisatawan Cina diangkut dengan Boeing 737 ER.

Tak itu saja, pada 8 Juli, Lion Air juga membuka penerbangan dari Shenzen ke Manado, kemudian 12 Juli akan mengangkut turis dari Shanghai.

"Selanjutnya, kami akan terbang setiap hari dari enam kota di Tiongkok ke Manado," jelas CEO Lion Air Group, Rusdi Kirana, beberapa waktu lalu.
 
Ke-6 kota di Cina yang akan dibuka pintu penerbangan langsung oleh Lion adalah Macau, Shenzen, Chongqing, Wuhan, Shanghai, dan Changsa. Keenam kota itu memiliki potensi pasar yang besar, yang jumlah penduduk dan daya belinya besar.

"Sampai Desember 2016, dari Manado, kami memproyeksikan ada 30.000 wisman (wisatawan mancanegara) dari Tiongkok," ujar Rusdi, yang termasuk anggota dewan pertimbangan presiden itu.
 
Paket yang dijual Lion di destinasi Manado adalah 5D4N, atau lima hari empat malam, dengan harga paket Rp 10 juta, termasuk tiket dan hotel yang dimiliki Lion Group. "Sampai Desember 2016, Lion Grup masih akan subsidi US$ 10.000 untuk setiap penerbangan Tiongkok- Manado itu,” sambung Rusdi.

Ia yakin, animo wisman dari Negeri Tirai Bambu itu akan terus naik. "Tahun depan, Lion grup berkomitmen untuk menjadikan Manado sebagai hub (pusat) Indonesia Timur, dengan menarik wisman dari Tiongkok, Korea Selatan, dan Jepang, karena jarak tempuh penerbangan ketiga negara itu relatif singkat, antara 3-4 jam saja," kata Rusdi lagi.

Manado Siapkan Lokasi Wisata Lain
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Olly Dondokambey, dan Wali Kota Manado, Vicky Lumentut menyatakan optimistis dengan adanya penerbangan perdana Macau-Manado di Bandara Sam Ratulangi. Sejumlah pejabat musyawarah pimpinan daerah (muspida) juga hadir.

Ia menyebutkan, ke depannya, Manado akan berbenah dan menyiapkan sejumlah lokasi wisata bahari dan lainnya. Saat ini Manado memiliki wisata snorkeling dan diving (menyelam), ada juga wisata belanja, spa and leisure.

"Untuk antisipasi ledakan wisman Tiongkok, kami akan membuat atraksi baru, yakni lintasan pacuan kuda, sehingga ada tontonan yang bisa dilihat di Manado," tambahnya.

Daya tarik lain wisata lainnya yang sedang digarap antara lain outlet duty free di bandara maupun di pusat kota Manado. Gubernur juga akan mengundang investor untuk membangun rumah sakit bertaraf internasional.

"Kami yakin Sulut adalah destinasi yang cocok untuk pariwisata dari Asia Pasifik,  khususnya bagi pasar Tiongkok yang besar," katanya.

Saat ini, Olly sudah mengirimkan 50 anak muda ke Tiongkok untuk belajar Bahasa Mandarin selama enam bulan dan diharapkan pada Desember, mereka sudah kembali dan siap menjadi pemandu wisata.

"Biaya pengiriman kursus tersebut Rp 50 juta per orang, termasuk akomodasi dan makan selama enam bulan. Ini akan dilanjutkan dengan penambahan papan penunjuk di Kota Manado yang berbahasa Mandarin, Jepang dan Korea,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya mengucapkan selamat atas penerbangan perdana Macau-Manado, yang dilanjutkan dengan enam kota lain ke Ibu Kota Sulut itu.

Menurutnya, faktor yang paling menentukan sukses dalam bidang pariwisata adalah komitmen orang nomor satu di lokasi yang bersangkutan, seperti bupati, wali kota, atau gubernurnya.

"Kalau mereka serius, dengan cepat pariwisata akan bertumbuh," ujarnya.

Kalau soal potensi alam dan budaya Manado, Arief menyatakan sangat yakin bahwa Manado punya daya pikat dan atraksi kelas dunia.

"Prinsipnya 3A, akses, atraksi dan amenitas (fasilitas penunjnag). Keikutsertaan Lion patut diapresiasi dengan semangat untuk mengangkut lebih banyak wisman ke Manado," kata Arief.


REKOMENDASI

TERKINI