Libur Lebaran, Saatnya Cicipi Makanan Khas Jakarta Tanpa Macet

Ririn Indriani Suara.Com
Selasa, 05 Juli 2016 | 13:11 WIB
Libur Lebaran, Saatnya Cicipi Makanan Khas Jakarta Tanpa Macet
Kerak telor, salah satu makanan khas Betawi.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Akademi Gastronomi Indonesia (AGI), Vita Datau Messakh menyatakan, sebagai ibu kota negara, Jakarta memiliki banyak pilihan tempat makan yang enak.

Bagi Anda yang tak ikutan mudik Lebaran 1437 H, Anda bisa mulai mencicipi aneka hidangan khas Jakarta. Anda juga bisa sembari menikmati lengangnya Ibu Kota, yang hanya terjadi setahun sekali ini.

Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya juga menyatakan bahwa Jakarta memang gudangnya kuliner.

“Jakarta sebagai ibu kota Indonesia, dengan wilayahnya yang sangat luas, membuat kita mudah menemui aneka kuliner khas Nusantara,” katanya.

Berikut 10 makanan yang layak dicicipi di Jakarta, #PesonaKulinerJakarta #PesonaLebaranJakarta #PesonaIndonesia #WonderfulIndonesia:

1. Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih
Lokasi ini bisa digolongkan sebagai street food  (makanan jalanan), yang sudah ada sejak 1985.  Olahan nasi goreng kambing yang khas, dengan perpaduan rempah-rempah ini memiliki cita rasa Timur Tengah.

Aromanya menggugah selera makan para penikmatnya. Acar berisi irisan kol dan kacang tanah asam pedas menjadi pelengkap yang sejodoh menyatu di mulut. Sate kambingnya yang tidak kalah lezatnya, sehingga perlu juga dicoba. Silakan meluncur ke Jalan Kebon Sirih I, tepat di seberang Gedung Garuda Indonesia Airlines (GIA).

2. Nasi Uduk Kebon Kacang
Nasi uduk khas Betawi ini juga sudah ada sejak 1950. Salah satu cara khas penyajiannya adalah nasi dibungkus kecil dengan daun pisang dan ditaburi bawang goreng. Nasinya yang tidak lengket namun tidak keras memiliki rasa gurih.

Lauk sebagai pelengkap, silakan pilih sendiri, ada daging ayam, tahu, tempe, babat, paru-paru, sampai petai goreng. Jangan ketinggalan sambal kacangnya. Silakan menuju Nasi Uduk Kakek H Suhardi di Jalan Kebon Kacang 10 No 12, Jakarta Pusat.

3. Gado-gado Bonbin
Masih di sekitar Jakarta Pusat, ada tempat favorit yang juga sudah ada sejak 1960. Tempatnya memang tidak terlalu besar, tetapi banyak pelangganan yang setia. Gado-gado, dengan bumbu asli kacang tanah ini dipertahankan untuk membuat rasanya tetap otentik.

Beberapa tempat gado-gado di Jakarta sudah banyak yang memodifikasi rasa, dengan campuran kacang mete di bumbunya. Hal ini tidak dilakukan oleh Gado-gado Bonbin. Jika tak suka gado-gado, Anda juga bisa mencoba menu mi pangsit dan asinan di tempat ini, tepatnya di Jalan Cikini IV No 5, Jakarta Pusat.

4. Soto Betawi Sambung Nikmat Pondok Pinang
Soto betawi berkuah merah ini benar-benar bikin kangen. Jangan kecewa jika kehabisan, karena biasanya tidak lama setelah makan siang, tempat ini segera tutup, saking larisnya.

Kuahnya yang kaya rasa, dengan campuran santan, bumbu, antara lain pala, lengkuas, kayu manis, cengkeh, bawang dan cabainya membuat pelanggan ketagihan. Untuk isinya silakan pilih, antara daging sampai jeroan.

Masakan berkuah ini semakin mantap rasanya bila diberi sambal, jeruk limau, dan acar. Bila ingin menyantap masakan ini, sebaiknya Anda dalam keadaan lapar atau perut kosong, karena porsinya lumayan besar, cukup untuk makan berdua.

Soto Betawi Sambung Nikmat ini terletak di Jalan Ciputat Raya No 2, Pondok Pinang.

5. Asinan Betawi H Mansyur
Asinan yang satu ini sudah ada sejak 1970.  Saat itu, H Mansyur berjualan dengan pikulan sambil berkeliling di sekitar Rawamangun, namun saat usianya semakin tua, ia mulai berjualan di rumahnya.

Saat ini usahanya diteruskan oleh anak-anaknya. Anda bisa memilih asinan sayur dengan bumbu kacang atau asinan buah dengan kuah cuka cabai berwarna merah bening. Tempatnya nyaman dan parkirannya luas, silakan mampir ke Jalan Taman Kemboja III No 10, Rawamangun.

6. Bubur Ayam Barito
Bergeser ke Jakarta Selatan, ada tempat nongkrong malam hari, yaitu Bubur Ayam Barito, yang terletak di Jalan Gandaria Tengah 3. Bubur ayam ini sudah dikenal lama oleh anak-anak gaul Jakarta. Bubur ditabuti dengan stik bawang. Bubur Ayam Barito sudah buka sejak pukul 17.00-23.00 WIB.

7. Sop Kaki Kambing Dudung
Dirintis sejak 1975 oleh Abdullah, sop kaki kambing ini juga salah satu juara di Jakarta. Saat ini sudah ada 30 cabang, salah satunya di Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan. Sate kambingnya bisa jadi menu tambahan. Silakan juga meluncur ke salah satu lokasi, di Jalan Biak, Roxy Jakarta Pusat.

8. Pancong, Rawa Belong
Kue khas Betawi ini terbuat dari adonan tepung, telur, susu, dan kelapa parut. Kemudian dicetak dengan cetakan khas, lalu dibakar dan disajikan dengan gula putih.

Namun pada perkembangannya, variasi topping atau taburan di atasnya bisa dipilih, seperti, keju, cokelat, dan kacang. Jika dipanggang setengah matang, rasanya jadi lebih unik. Silakan mampir ke Pasar Bunga Rawa Belong, Jalan Sulaeman, Rawa Belong, buka 24 jam.

9.  Bakso Tenis Kumis, Blok S
Bakso yang sudah ada sejak 1970 ini buka pada malam hari. Cara penyajiannya unik, Anda akan disuguhkan mangkuk kosong, kemudian Anda isi dengan segala pelengkapnya, seperti seledri, sambal, kecap, bawang goreng, lalu berikan pada bapak yang melayani dengan menyebut berapa jumlah bakso yang Anda inginkan.

Ada bakso urat dan bakso polos. Kuahnya jernih, tapi kaldunya sangat terasa. Biasanya dimakan dengan kerupuk beras yang disediakan. Lokasinya di Jalan Birah III, Senopati.

10. Pecak Gurame H Muhayar
Warung makan ini sudah ada sejak 37 tahun lalu. Pecak Guramenya menjadi andalan. Biasanya dimakan dengan nasi panas  dan sayur asem, dengan potongan tempe.

Ikan Gurame yang digoreng kering, lalu disiram saus pedas dan asam, ditambah dengan sambal dadak yang pedas menggigit. Lokasi warung ini di Jalan Taman Margasatwa No 8, Ragunan.

Masih banyak sekali makanan khas Betawi yang perlu Anda coba, antara lain Kerak Telor, Gabus Pucung, yang hampir punah, Bir Pletok, Selendang Mayang, atau Dodol Jakarta. Semuanya masih bisa dijumpai di daerah Jagakarsa dan Situ Babakan.

“Ada juga Iga Bakar Warung Kawung. Iga bakar ini terbuat dari potongan iga yang dimasak dengan rempah-rempah, seperti lengkuas, jahe, sereh, daun jeruk, dan parutan kelapa yang dibakar, sehingga menciptakan aroma khas,” tambah Vita.

Atau Sate Maranggi, yang dimasak Chef Haryo Pramoe. Warungnya terletak di Jalan Bekasi Raya Km 18, Klender, Jakarta Timur.


REKOMENDASI

TERKINI